Jakarta –
Sibuk kuliah sembari menjalani banyak peran memang tak mudah dilakukan. Namun, hal tersebut berhasil dilewati oleh Dessy Harisanty.
Ia adalah lulusan doktor di Universitas Airlangga (Unair) dengan IPK sempurna yakni 4.00. Dessy juga mampu menyelesaikan studinya dalam waktu tiga tahun.
Kesibukan Dessy selain kuliah adalah sebagai kepala program D3 Perpustakaan Fakultas Vokasi Unair juga merupakan bidang Jurnal dan Konferensi Lembaga Inovasi, Pengembangan Jurnal, Penerbitan, dan Hak Kekayaan Intelektual (LIPJPHKI) Unair.
Ia mengaku untuk menjalani hal tersebut tak mudah lantaran menguras banyak waktu dan tenaga. Namun, dengan tekad yang kuat ia berhasil merampungkan studinya tepat waktu.
“Mustahil kalau selama studi tidak mengalami kelelahan, namun yang perlu diingat di tengah kesibukan yang dijalani bukan berarti dapat mengesampingkan hal akademis. Hal itu menjadi tantangan tersendiri bagaimana kita dapat mengatur jadwal dengan baik meskipun di tengah jadwal yang padat,” tuturnya.
Punya Kecintaan terhadap Perpustakaan
Dessy sangat mencintai dunia perpustakaan. Sehingga ia menjunjung pendidikan tinggi di bidang tersebut sampai doktoral.
Menurutnya, perpustakaan banyak dianggap sebagai hal yang konvensional juga gedung yang hanya berisi buku. Dessy menyebut persepsi tersebut harus dihilangkan di masyarakat.
Dessy mengatakan perpustakaan bisa terus beradaptasi sesuai dengan perkembangan teknologi. Ia mempunyai keinginan untuk bisa merekonstruksi peran perpustakaan.
“Untuk itu, saya ingin merekonstruksi bagaimana peran perpustakaan dapat bertransformasi dan ramah dengan digitalisasi. Seharusnya, kesan-kesan kuno pada perpustakaan dapat hilang ditengah masyarakat,” papar Dessy.
Konsistensi Jadi Kunci Lulus Tepat Waktu
Sebagai kaprodi, Dessy bukanlah orang yang bisa banyak bersantai apalagi saat dirinya memutuskan kuliah. Dessy mengaku harus pandai membagi waktu antara ketiganya.
“Mustahil kalau selama studi tidak mengalami kelelahan, namun yang perlu diingat di tengah kesibukan yang dijalani bukan berarti dapat mengesampingkan hal akademis. Hal itu menjadi tantangan tersendiri bagaimana kita dapat mengatur jadwal dengan baik meskipun di tengah jadwal yang padat,” tuturnya.
Salah satu kunci agar bisa dapat IPK tinggi di samping bekerja adalah konsistensi. Ia mengatakan konsistensi harus diterapkan dalam mengerjakan disertasi.
“Yang saya lakukan selama disertasi itu mengupayakan setiap harinya berprogres. Tak harus progres yang besar namun dari hal kecil terlebih dahulu. Misalnya, membaca 1-2 jurnal terkait untuk memperdalam penelitian lalu menuliskan 1-2 paragraf setiap harinya yang terpenting konsisten,” ujarnya
(cyu/pal)