Jakarta –
Tertarik untuk terjun di dunia Digital Animation, tapi bingung bagaimana caranya bersaing di ranah industri tersebut? Sertifikasi Kompetensi dan Profesi bisa membantu kamu memperoleh kesempatan bekerja lebih besar, lho.
Penasaran bagaimana cara kerjanya? Yuk, simak artikel berikut!
Kesempatan Bekerja di Industri Animasi Lebih Besar dengan Sertifikasi Kompetensi dan Profesi
Tidak bisa dipungkiri, saat ini persaingan di dunia kerja menjadi semakin ketat. Selain karena jumlah lulusan yang semakin bertambah, keahlian antara orang satu dan lainnya juga sangatlah beragam. Bagaimana cara meyakinkan perusahaan bahwa kita layak diterima? Salah satunya dengan menunjukkan sertifikasi kompetensi dan profesi yang dimiliki.
Banyak industri yang membutuhkan keterampilan yang teruji, hal ini dilakukan agar perusahaan tidak salah pilih dan meminimalikan kerugian. Sertifikasi yang diberikan ke perusahaan bisa menunjukkan jika calon pekerja sudah layak masuk ke dunia industri. Biasanya hal ini juga berdampak pada calon pekerja. Sertifikasi Kompetensi dan Profesi yang dimiliki bisa membuat mereka jadi lebih percaya diri dengan kemampuannya.
Dalam ranah Digital Animation, Sertifikasi Kompetensi biasanya akan mengacu pada pengakuan atas kemampuan teknis yang dimiliki seseorang. Sertifikasi ini mencakup hal-hal yang lebih spesifik dan terfokus. Seperti, bagaimana pemilik sertifikat melakukan tugas tertentu sesuai standar yang ditetapkan. Contohnya, dalam penggunaan software Maya. Sementara, Sertifikasi Profesi berada dalam ranah yang lebih luas. Misal, sertifikasi desainer grafis.
Multimedia Nusantara Polytechnic (MNP) memberikan banyak opsi sertifikasi yang bisa dipilih mahasiswanya. Mereka bisa memperoleh sertifikasi tersebut baik dari dalam maupun luar MNP. Misalnya sertifikasi seperti After Effect, Photoshop, Character Animation Certificate, hingga Visual Effect Certificate.
Program Studi (Prodi) Digital Animation MNP mewajibkan mahasiswanya memiliki sertifikasi kompetensi. Minimal ada 2 sertifikasi yang wajib dimiliki mahasiswa sebagai syarat kelulusan. Dalam hal ini kampus memberi berbagai opsi yang bisa dipilih oleh mahasiswanya.
“Selagi masih satu rumpun dengan dunia Digital Animation, mahasiswa bisa memilih sertifikasi sesuai keinginannya. MNP menyediakan 5 sampai 6 opsi sertifikasi yang bisa dipilih mahasiswa. Nah, sertifikasi ini bisa didapatkan baik dari internal maupun eksternal MNP,” jelas Dosen Animasi MNP Tito, dalam keterangan tertulis, Kamis (14/11/2024).
Jenis-jenis Sertifikasi Kompetensi di Bidang Animasi
MNP menyediakan Storyboard Certificate bila mahasiswa tertarik menjadi konseptor cerita. Ada juga Production Certificate bagi yang suka dengan pekerjaan seperti rigging, modeling, dan animate. Ada juga Visual Effect certificatedan lain sebagainya.
Sertifikasi kompetensi yang dikeluarkan MNP untuk mahasiswanya tentu harus sudah diakui oleh BNSP. Tito mengungkapkan mahasiswa bisa melakukan sertifikasi tersebut kapan saja, paling lambat sebelum mereka lulus.
“Modul yang dibuat dalam mata kuliah juga dibuat sesuai modul LSP. Sistemnya bisa dibuat dengan mengerjakan tugas untuk mendapatkan sertifikasi tersebut. Nantinya hasil tugas bisa dijadikan bahan pertimbangan untuk LSP dan BNSP menyetujui apakah mahasiswa tersebut bisa mendapatkan sertifikatnya atau tidak,” tambah Tito.
Bahkan hingga saat ini, MNP terus memantau bagaimana perkembangan industri produksi animasi itu sendiri. Alhasil, MNP bisa memetakan kurikulum dan sertifikasinya sesuai dengan kebutuhan saat ini. Hal ini memungkinkan mahasiswa bisa memiliki sertifikasi kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan di Indonesia dan sesuai dengan apa yang mereka ambil, juga sukai. Jadi, tertarik mencoba terjun ke industri Digital Animation?
Temukan berbagai artikel menarik lainnya pada menu News dan Feature di laman resmi kami. Kamu juga bisa mengikuti Instagram kami di @multimedianusantarapolytechnic dan TikTok di @lifeatmnp untuk memperoleh informasi terkini seputar MNP.
(Content Promotion/MNP)