Generasi Prestasi
Kontak Kami
  • Home
  • Berita Terbaru
  • Pendidikan & Pengembangan Diri
  • Teknologi & Inovasi
  • Inspirasi & Motivasi
  • Berita Terkini
  • Hubungi
Reading: Ramai Militer Masuk Kampus, Pakar UGM Sorot Kebebasan Berpendapat dan Respons DPR
Share
Search
Generasi PrestasiGenerasi Prestasi
Font ResizerAa
  • Teknologi & Inovasi
  • Pendidikan & Pengembangan Diri
  • Berita Terkini
  • Inspirasi & Motivasi
Search
  • Menu
    • Home
    • Hubungi
  • Kategori
    • Teknologi & Inovasi
    • Inspirasi & Motivasi
    • Berita Terkini
    • Pendidikan & Pengembangan Diri
Have an existing account? Sign In
Follow US
© generasiprestasi.com. All Rights Reserved.
Generasi Prestasi > Blog > Berita Terkini > Ramai Militer Masuk Kampus, Pakar UGM Sorot Kebebasan Berpendapat dan Respons DPR
Berita TerkiniTeknologi & Inovasi

Ramai Militer Masuk Kampus, Pakar UGM Sorot Kebebasan Berpendapat dan Respons DPR

Generasi Prestasi
Last updated: April 23, 2025 1:21 pm
Last updated: April 23, 2025 4 Min Read
Share
SHARE

Contents
Merugikan Perkembangan DemokrasiKebebasan Berpendapat Perlu Dikedepankan


Jakarta –

Fenomena ‘militer masuk kampus’ tengah ramai dibahas. Hal ini usai kejadian militer hadir di ruang lingkup beberapa kampus mulai dari Universitas Indonesia (UI) hingga UIN Semarang.

Pada awal April 2025 lalu, TNI Angkatan Darat (AD) menyatakan perjanjian kerja sama yang dilakukan dengan Universitas Udayana, Bali. Namun, pada 15 April, Unud diketahui mengajukan surat permohonan pembatalan kerja sama.

Di UI, saat malam konsolidasi mahasiswa sekitar pertengahan April, ada anggota TNI yang datang ke kampus tanpa diundang. Kedatangan ini diklarifikasi dengan pernyataan Kapuspen TNI Brigjen Kristomei Sianturi yang mengatakan bahwa tidak ada kegiatan TNI yang memantau diskusi mahasiswa di UI.


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu di UIN Walisongo Semarang, aparat TNI diketahui mendatangi acara diskusi mahasiswa. Wakil Rektor I UIN Walisongo Semarang, Mukhsin Jamil, heran dengan datangnya anggota TNI untuk mendata peserta diskusi mahasiswa di kampusnya.

Merugikan Perkembangan Demokrasi

Dosen Program Studi Manajemen Kebijakan Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr Subarsono, MSi, MA, mengatakan masuknya tentara ke beberapa kampus akhir-akhir ini dapat dibaca sebagai pertanda kekhawatiran yang berlebihan dari pemerintah terhadap aktivitas sivitas akademika. Ia menilai kekhawatiran terhadap kegiatan mahasiswa sebaiknya tidak perlu terjadi.

Menurutnya, bila pihak kampus melontarkan kritik yang keras pada pemerintah, maka bisa dijawab dengan data yang dimiliki, sehingga terjadi dialog dua arah dalam era demokrasi dan keterbukaan.

“Masuknya TNI ke kampus oleh beberapa pihak atau orang, dapat diinterpretasikan sebagai bentuk political pressure atau teror mental pada warga kampus agar tidak bersuara kritis dan ini justru bisa merugikan perkembangan demokrasi yang sudah dibangun sejak awal reformasi,” ucap Subarsono saat dihubungi detikEdu, Rabu (23/4/2025).

“Saya meyakini bahwa demokrasi akan tumbuh ketika perbedaan pendapat atau kritik diberikan ruang,” imbuhnya.

Subarsono percaya, bahwa TNI AD memiliki tanggung jawab besar dalam memelihara stabilitas politik dan keamanan negara. Namun sebaiknya dibarengi dengan strategi yang tepat sesuai dengan konteks kekinian di era demokrasi, keterbukaan dan transparansi.

“Konteks sekarang berbeda dengan era Orde Baru yang bersifat sentralistik dan otoritarian,” ujarnya.

Kebebasan Berpendapat Perlu Dikedepankan

Subarsono yang juga seorang pengamat kebijakan pendidikan, berpendapat bahwa setiap pihak di negara ini memiliki tugasnya masing-masing. Terutama dalam memelihara dan mengembangkan negara.

“Saya pikir, di masyarakat sipil, termasuk kalangan akademisi juga sama-sama memiliki kewajiban memelihara dan mengembangkan Republik Indonesia ini sesuai dengan bidangnya. Kebebasan berpendapat dan implementasi penghormatan hak-hak asasi manusia perlu lebih dikedepankan dalam praktek tata kelola pemerintahan saat ini,” ungkapnya.

Dalam hal ini, lanjutnya, rektor sebagai pimpinan perguruan tinggi atau universitas perlu bijaksana dan hati-hati, seandainya melakukan skema kerja sama dengan TNI AD. Tujuan kehati-hatian ini tak lain agar kebebasan kampus masih bisa terjaga.

Di sisi lain, ia juga menyoroti peran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam merespons isu yang ada. Kerja sama dengan Menteri Pendidikan Tinggi juga perlu dilakukan.

“DPR sebagai wakil rakyat saya pikir perlu segera merespons isu yang sensitif ini dengan melakukan dialog dengan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi dan sekaligus dengan Panglima ABRI, agar fenomena ini tidak menjadi bola liar yang menimbulkan berbagai interpretasi pada publik yang dapat merugikan perkembangan demokrasi,” papar Subarsono.

“Dari hasil dialog tersebut, kalau ada yang salah perlu segera diambil tindakan koreksi,” pungkasnya.

(faz/pal)

TAGGED:aparatbalibentuk politicaldemokrasidetikedudprkampuskebebasan berpendapatkebebasan kampuskristomei sianturimahasiswamasuknya tnimenterimilitermiliter masuk kampusmukhsin jamilorde barupakar ugm sorot kebebasanpanglima abripemerintahpendidikanperguruanpoliticalpolitikrepublik indonesiarespons dprstabilitas politikstudi manajemen kebijakan publik fakultas ilmu sosial dan politiksubarsonotnitni adugmuin walisongo semaranguniversitasuniversitas gadjahuniversitas gadjah madauniversitas indonesiauniversitas udayana
Share This Article
Facebook Twitter Email Copy Link Print
Leave a comment Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News & Research

Kesenjangan Digital di Kalangan Guru Masih Tinggi, Kata Pakar Begini Solusinya

Jakarta - Menurut data Bank Dunia, Indonesia mengalami kesenjangan digital yang cukup tinggi. Negara ini masih butuh 9 juta talenta…

Berita Terkini Pendidikan & Pengembangan Diri Mei 15, 2025

Kemendikdasmen Bakal Salurkan Bantuan Digitalisasi Pembelajaran ke 330 Ribu Sekolah

Jakarta - Dalam mendukung pemerataan akses digital bagi siswa dan guru, Direktur SMP Dikdasmen Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen)…

Berita Terkini Pendidikan & Pengembangan Diri Mei 15, 2025

12 Madrasah Jadi Percontohan Penerapan Kurikulum Berbasis Cinta, Ini Daftarnya

Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah memastikan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) berjalan…

Berita Terkini Pendidikan & Pengembangan Diri Mei 15, 2025

Jalur Afirmasi Adalah Salah Satu Jalur Penerimaan di SPMB 2025, Kenali Yuk!

Jakarta - Jalur afirmasi adalah salah satu jalur penerimaan yang dibuka di seleksi Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025. Apa…

Berita Terkini Pendidikan & Pengembangan Diri Mei 15, 2025

Follow US on Socials

Selamat datang di Generasi Prestasi, sumber informasi terpercaya untuk generasi berprestasi. Kami menyajikan berita terkini, panduan praktis, dan artikel inspiratif yang membantu Anda meraih kesuksesan dan menginspirasi lingkungan sekitar.

Informasi Kontak

sanggrahan, Tegaltirto, Kec. Berbah, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55573
Tel: 0859-4380-4458

generasiprestasi.com

Berita Terkini

Mendikdasmen Paparkan Digitalisasi Pendidikan di Forum Anggota APEC

Kesenjangan Digital di Kalangan Guru Masih Tinggi, Kata Pakar Begini Solusinya

RI Pamer Platform Rumah Pendidikan di Sidang Menteri Pendidikan APEC

Inspirasi & Motivasi

Serba-serbi Beasiswa Unggulan, Begini Manfaat dan Syaratnya

Beasiswa Sabrina Chairunnisa Buka Pendaftaran untuk Peserta yang Lulus SNBT 2025, Cek Syaratnya!

Beasiswa Anagata untuk Mahasiswa, Kuliah Gratis 4 Semester Plus Biaya Hidup

Teknologi & Inovasi

Mendikdasmen Paparkan Digitalisasi Pendidikan di Forum Anggota APEC

RI Pamer Platform Rumah Pendidikan di Sidang Menteri Pendidikan APEC

Bahas AI, Kemendikdasmen Tekankan Pentingnya Kesalehan Digital untuk Pendidikan

Pendidikan & Pengembangan Diri

Kesenjangan Digital di Kalangan Guru Masih Tinggi, Kata Pakar Begini Solusinya

Kemendikdasmen Bakal Salurkan Bantuan Digitalisasi Pembelajaran ke 330 Ribu Sekolah

12 Madrasah Jadi Percontohan Penerapan Kurikulum Berbasis Cinta, Ini Daftarnya

© generasiprestasi.com. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?