Jakarta –
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyampaikan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2025 saat Pidato Kenegaraan Presiden RI dalam rangka Penyampaian RUU tentang APBN Tahun Anggaran 2025 Jumat (16/8/2024).
RAPBN Indonesia pada tahun 2025 adalah sebesar Rp 3613,1 triliun. Rinciannya terdiri dari Rp 2693,2 triliun untuk belanja pemerintah pusat dan Rp 919,9 triliun untuk pemerintah daerah.
“Belanja negara direncanakan sebesar Rp 3613,1 triliun rupiah yang terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp 2693,2 triliun rupiah dan transfer ke daerah sebesar Rp 919,9 triliun.” ujar Jokowi saat menyampaikan pidato kenegaraan, dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (16/8/2024).
Adapun RAPBN untuk sektor pendidikan berjumlah Rp 722,6 triliun. Total tersebut akan dialokasikan untuk peningkatan gizi anak sekolah hingga pengembangan riset.
“Anggaran pendidikan dialokasikan sebesar Rp 722,6 triliun yang dialokasikan untuk peningkatan gizi anak sekolah, renovasi sekolah, pengembangan sekolah unggulan, perluasan program beasiswa, pemajuan kebudayaan, penguatan perguruan tinggi kelas dunia dan pengembangan riset,” kata Jokowi.
Anggara untuk pendidikan ini terhitung paling besar dibandingkan dengan sektor lain. RAPBN sektor sosial diketahui sebesar Rp 504,7 triliun, kesehatan Rp 197,8 triliun, ketahanan pangan Rp 104,4 triliun, dan pembangunan infrastruktur Rp 400,3 triliun.
Jokowi pun menyinggung jejak APBN 2024 di sektor pendidikan telah disalurkan lewat Program Indonesia Pintar (PIP), Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Rincian pemanfaatan APBN 2024 untuk pendidikan tersebut antara lain disalurkan kepada 20 juta siswa penerima PIP, 1,5 juta penerima KIP Kuliah, dan 42.000 mahasiswa penerima beasiswa.
Jika dibandingkan dengan tahun 2024, anggaran negara dalam pendidikan mengalami peningkatan. Diketahui, APBN 2024 dalam sektor pendidikan sebesar Rp 665 triliun.
Sementara itu, rancangan pendapatan negara tahun 2025 ditargetkan sebesar Rp 2996,9 triliun dan penerimaan pajak Rp 2490,9 triliun.
“Pendapatan negara pada tahun 2020 dirancang sebesar Rp 2996,9 triliun rupiah yang terdiri dari penerimaan perpajakan sebesar Rp 2490,9 triliun rupiah,” tambah Jokowi.
Lebih lanjut, Jokowi menyebut RAPBN tahun 2025 dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan dan pemerataan melalui pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Menurutnya, Indonesia harus terus melanjutkan reformasi struktural menjaga kebijakan fiskal yang sehat dan kredibel.
“RAPBN 2025 juga menekankan pada optimalisasi pendapatan belanja yang berkualitas dan pembiayaan yang inovatif. Rasio perpajakan akan terus dioptimalkan untuk memperkuat ruang fiskal dengan tetap menjaga iklim investasi dan keberlanjutan dunia usaha dan melindungi daya beli masyarakat,” kata Jokowi.
(cyu/nwk)