Jakarta –
Direktur Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen) Komalasari mengatakan, ada beberapa skema dalam mewujudkan pemenuhan satuan PAUD dalam menyambut program wajib belajar 13 tahun.
“Kita masih membuat beberapa opsi dan strateginya tentunya dengan beberapa perhitungan tapi tentunya masih ada 23 ribu desa kita yang belum memiliki PAUD,” ujarnya saat ditemui di Gedung A Kemendikdasmen, Kamis (19/12/2024).
Kemudian, pembangunan satuan PAUD juga akan dilakukan. Khususnya di beberapa desa yang belum mempunyai PAUD tetapi dengan jumlah populasi anak usia PAUD yang sebanding.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Tentunya ada beberapa opsi apakah kita akan membangun PAUD di tempat yang tidak ada PAUD-nya dan ada populasi untuk anak usia dini,” tambah Komalasari.
Selain itu, Kemdikdasmen akan mengoptimalkan satuan atau gedung PAUD yang sudah ada. Rencananya juga akan dilakukan PAUD satu atap atau penyelenggaraan PAUD di satuan SD atau sebagainya.
“Kemudian, kita juga mengoptimalkan PAUD-PAUD yang sudah ada dan juga kita bisa merencanakan untuk PAUD satu atap itu akan diterapkan beberapa opsi yang akan dilatih kembali,” kata Komalasari.
Bantuan Pemerintah untuk PAUD
Untuk memperluas akses dan penyelenggaraan pendidikan PAUD, Kemdikdasmen juga telah menyalurkan bantuan operasional kepada satuan PAUD di 250 kabupaten/kota.
“Kami telah menyalurkan bantuan kepada 250 kabupaten/kota di Indonesia dan mereka telah mendapatkan intervensi agar kabupaten atau kota tersebut dapat memenuhi regulasi terkait PAUD HI,” kata Komalasari.
Dukungan berupa bantuan operasional ini diberikan kepada satuan-satuan PAUD dengan tujuan perluasan akses untuk 2025. Selain itu, bantuan ini diharapkan dapat mendorong PAUD bisa menyediakan layanan bagi anak dengan baik.
“Kami mendorong satuan-satuan PAUD yang ada di 514 kabupaten/kota di 38 provinsi mengimplementasikan PAUD berkualitas melalui layanan esensial atau program PAUD HI,” katanya.
Direktorat PAUD sendiri memiliki visi PAUD berkualitas. Visi ini mendorong sebanyak 204 ribu satuan PAUD di seluruh Indonesia memberikan layanan esensial untuk anak usia dini.
Adapun PAUD Holistik Integratif (HI) adalah upaya pengembangan anak usia dini yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan esensial anak yang beragam dan saling terkait secara simultan, sistematis, dan terintegrasi.
“Lewat program PAUD HI ini yang sudah dilaksanakan tahun 2020-2024, kami memberikan bantuan pemerintah yang secara spesifik mendorong agar pemerintah kabupaten/kota menyusun regulasi yang nanti mendorong RAD-nya juga dan memastikan komitmen mereka untuk berkolaborasi mendukung layanan esensial anak usia dini di satuan-satuan PAUD kita,” jelasnya.
Tak hanya itu, Direktorat PAUD kini tengah melakukan penguatan kapasitas daerah. Konteksnya dalam mendampingi satuan-satuan PAUD.
“Kami juga membuat program penguatan kapasitas kepada daerah agar mampu mendampingi satuan-satuan PAUD dalam memberikan layanan holistik integratif di satuan pendidikan,” pungkas Komalasari.
(cyu/nwy)