Jakarta –
Yogyakarta adalah wilayah yang sering disebut sebagai kota pelajar dengan 128 perguruan tinggi dan lebih dari 640 ribu mahasiswa. Namun, berapa sebenarnya biaya hidup mahasiswa di Yogyakarta pada 2024?
Menurut Survei Biaya Hidup Mahasiswa (SBHM) tahun 2024, mahasiswa Yogyakarta atau Jogja menghabiskan rata-rata pengeluaran Rp 2.966.514,00 per bulan. Angka ini meningkat dibanding survei yang sama pada tahun 2020 sebesar Rp 2.917.264,00.
Angka tersebut berarti lebih besar dari Upah Minimum Kota (UMK) Yogyakarta tahun 2024 sebesar Rp 2.492.997,00, menurut keterangan di situs resmi Pemerintah Kota Yogyakarta.
Survei Bisa Dijadikan Referensi
Ketua Pusat Studi Ekonomi Keuangan dan Industri Digital (PSEKUIN) UPN Veteran Yogyakarta, Ardito Bhinadi, menjelaskan bahwa survei ini telah dijalankan sejak 2008 dan dilakukan setiap empat tahun sekali.
Salah satu tujuan survei adalah untuk memberi data dan preferensi bagi banyak orang termasuk orang tua mahasiswa yang ingin anaknya kuliah di Jogja.
“Sebenarnya karena Jogja ini merupakan kota pendidikan. Banyak orang tua yang menguliahkan anaknya ke Jogja, biasanya pertanyaannya adalah berapa biaya pendidikan dan berapa biaya hidupnya setelah di Jogja itu,” katanya saat ditemui detikEdu di Gedung Jurusan Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Senin (12/8/2024).
Maka dari itu, untuk menjawab pertanyaan seputar biaya hidup, UPN Veteran Yogyakarta bersama Bank Indonesia (BI) sejak tahun 2008 sudah melakukan survei biaya hidup mahasiswa. Survei ini rutin lakukan setiap 4 tahun sekali.
“Jadi kenapa 4 tahun sekali, karena siklus mahasiswa S1 itu 4 tahun, normalnya. Sehingga supaya empat tahun kita punya database yang baru. Karena survei-survei tentang biaya hidup mahasiswa itu masih sulit diperoleh,” imbuhnya.
Ardito Bhinadi, Ketua Pusat Studi Ekonomi Keuangan dan Industri Digital (PSEKUIN) UPN Veteran Yogyakarta, di Gedung Jurusan Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB). (Foto: Fahri Zulfikar/detikEdu)
|
Untuk tahun 2024 ini, sampel diambil secara proporsional menurut jumlah mahasiswa di perguruan tinggi (PT) terpilih di beberapa program studi selama tahun 2024. Hasilnya, terdapat 43 PT di Jogja yang menjadi sampel survei terdiri dari 19 universitas, 3 institut, 11 sekolah tinggi, 5 politeknik, dan 5 akademi.
Dari 43 PT itu total sampel survei melibatkan 2.000 mahasiswa yang terdiri dari mahasiswa dari jenjang Diploma kategori Saintek 196 orang dan Soshum 169 orang. Kemudian jenjang program Sarjana kategori Saintek 677 orang dan Soshum 958 orang.
Survei dilakukan dengan kuesioner tatap muka langsung dengan 2.000 responden mahasiswa dengan sampling error 2,23%.
Biaya Hidup Terbanyak untuk Makan dan Minum
Ardito dalam surveinya, menyebutkan bahwa tiga pengeluaran terbesar mahasiswa-mahasiswa di Jogja yaitu makan dan minum (26%), gaya hidup (23%), dan kos/pondokan (22%).
Dalam hal ini pengeluaran untuk gaya hidup paling banyak adalah untuk perawatan wajah dan tubuh (skincare & body treatment). Pengeluaran gaya hidup perempuan lebih tinggi daripada laki-laki.
Sementara itu, untuk sumber keuangan utama mahasiswa untuk mencukupi kebutuhan bulanan dan pendidikan berasal dari kiriman orang tua. Selain dari orang tua, sebagian mahasiswa memilih bekerja, mencari beasiswa, dan berwirausaha untuk mendapatkan tambahan uang bulanan.
Beberapa mahasiswa yang kuliah juga bekerja sebagai wirausahawan, asisten praktikum, freelancer, pekerja cafe, dan pengajar kursus.
“Bidang usaha yang ditekuni wirausahawan mahasiswa adalah bidang makanan dan minuman, bisnis online, persewaan, dan pengajar kursus,” tulis laporan Survei Biaya Hidup Mahasiswa 2024 tersebut.
(faz/nwk)