Jakarta –
Tagar #KaburAjaDulu menggema di media sosial sejak beberapa waktu lalu. Isu ini muncul seiring ungkapan kekecewaan masyarakat terhadap kebijakan pemerintah.
#KaburAjaDulu diekspresikan dengan generasi produktif atau anak muda yang ingin atau sudah pergi ke luar negeri, baik untuk bekerja maupun studi. Isu ini kemudian direspons oleh Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer, dengan statement yang menjadikannya viral.
“Mau kabur, kabur saja lah. Kalau perlu jangan balik lagi,” katanya pada Senin (17/2/2025) lalu, yang akhirnya ramai dikutip di media sosial.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pakar Cultural Studies Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya Radius Setiyawan, menyebut ucapan Wamenaker itu justru membuat situasi panas. Sebab, perhatian ke persoalan pokok yang harusnya menjadi fokus.
“Ini saya kira justru itu kontraproduktif. Ini katanya dengan komunikasi pemerintah ke khalayak khususnya ke anak-anak muda harusnya tidak seperti itu. Approval rating itu akhirnya membuat orang ragu puas atau tidak, karena di sosial media menggema #KaburAjaDulu. Persoalan benar kabur atau tidak itu urusan lain, tapi itu bentuk ekspresi kekecewaan dan yang menjadi perhatian pemerintah,” ungkapnya, dikutip dari detikJatim, Rabu (19/2/2025).
Terlepas dari viralnya statement Wamenaker soal #KaburAjaDulu, seperti apa si profil pendidikan wakil menteri tersebut? Simak ulasannya di bawah ini.
Kampus Wamenaker dan Profilnya
Mengutip laman resmi Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), ia memiliki nama lengkap Immanuel Ebenezer Gerungan. Ia lahir di Riau, pada 22 Juni 1975.
Sebelum menjadi Wamenaker pada Kabinet Merah Putih periode 2024-2029, ia pernah menjadi Ketua Relawan Jokowi Mania, untuk mendukung pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019.
Kemudian jelang kontestasi Pilpres 2024, bergabung sebagai kader Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) untuk memberi dukungan penuh kepada pasangan Prabowo-Gibran.
Jenjang pendidikan terakhirnya, tertulis di Kemnaker sebagai sarjana sosial di Universitas Satya Negara Indonesia (USNI). Maka itu, ia kemudian bergelar S Sos.
USNI sendiri merupakan kampus swasta yang terletak di Jakarta Selatan. Kampus ini didirikan oleh Yayasan Abdi Karya pada 1987.
Ini artinya, kampus USNI telah berdiri selama 35 tahun dan mengklaim menghasilkan lebih 10,000 alumni yang sukses.
Mengutip laman resmi kampus, USNI memiliki empat fakultas dan pascasarjana yang terdiri dari berbagai program studi (prodi).
– Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
S1 Hubungan Internasional, S1 Ilmu Komunikasi
– Fakultas Ekonomi dan Bisnis
S1 Manajemen, S1 Akuntansi, S1 Hukum
– Fakultas Teknik
S1 Teknik Informatika, S1 Teknik Lingkungan, S1 Sistem Informasi
– Fakultas Perikanan & Ilmu Kelautan
Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan
– Pascasarjana
S2 yakni jurusan Magister Manajemen.
Selain itu, USNI juga memiliki salah satu program unggulan yakni pengembangan diri empat tahun.
– Tahun pertama, memberikan dasar penguatan mental berupa self-discovery dan time management
– Tahun kedua, mental health management dan confidence building
– Tahun ketiga, growth mindset dan global mindset
– Tahun keempat, career option dan professional networking.
Itulah sekilas profil tentang Wamenaker yang pernyataannya ramai dibahas ketika merespons isu #KaburAjaDulu.
(faz/twu)