Jakarta –
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti memperkenalkan Rumah Pendidikan pada agenda utama Pertemuan Menteri Pendidikan APEC (AEMM) ke-7. Ini adalah platform yang memungkinkan keterlibatan semua pemangku kepentingan di bidang pendidikan untuk berkolaborasi dalam satu ekosistem, dalam mendukung akses, kolaborasi, dan efisiensi pendidikan.
“Platform ini memiliki delapan ruang virtual untuk berbagai pemangku kepentingan, termasuk guru, siswa, orang tua, dan mitra pendidikan,” tuturnya dalam keterangan tertulis, Kamis (15/5/2025).
Diketahui, sidang pleno AEMM digelar beberapa waktu lalu mengangkat tema ‘Bridging Educational Gaps and Promoting Inclusive Growth in the Era of Digital Transformation’
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut Abdul Mu’ti menjelaskan di dalam Rumah Pendidikan terdapat Ruang GTK (Guru dan Tenaga Kependidikan) yang dapat menjadi wadah bagi guru dan tenaga pendidik berfokus dalam mengembangkan kompetensinya.
“Mengingat coding akan diperkenalkan di kelas 5 SD hingga SMA, perlu adanya pelatihan dalam bidang tersebut untuk guru dan tenaga pendidik, termasuk asesmen, analisis data, dan pembelajaran mandiri,” lanjutnya.
Menurutnya peningkatan kompetensi guru sangat dibutuhkan di era perkembangan inovasi, digitalisasi, dan inklusivitas ini. Hal ini akan membantu kesenjangan pendidikan dan mempersiapkan keterampilan murid pada masa depan.
“Dimasukkannya coding dan AI ke dalam kurikulum nasional bukan hanya untuk meningkatkan keterampilan teknis, tetapi juga untuk menumbuhkan pemikiran komputasional, pemahaman etika AI, dan pendekatan desain yang berpusat pada manusia,” katanya.
(akn/ega)