Jakarta –
Pergeseran pandangan tentang para siswa penerima LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) bergeser. Mereka yang semula dilihat sebagai agen-agen pengembangan sumber daya manusia dalam negeri kini diwacanakan berubah menjadi jaringan relasi pencari kerja di luar negeri. Hal ini menyusul adanya pernyataan tentang para awardee tersebut tidak lagi dituntut segera pulang ke tanah air usai menyelesaikan studi mereka di luar negeri.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Satryo Brodjonegoro. Kepada wartawan, ia mengatakan jika mereka tetap dapat berkontribusi untuk Indonesia meski tidak pulang ke tanah air.
“Sekarang kan dilihat aja, kalau dia di luar negeri itu berprestasi, membawa nama Indonesia dengan baik kan juga baik iya kan gak ada masalah. Pasti pulang suatu hari,” ucapnya usai rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks DPR, Jakarta, Rabu (6/11/2024).
Satryo menyebut, ketidaktersediaan pekerjaan di luar negeri menjadi alasan utama dari pemikirannya itu. Ia juga menyebut jika negara pun belum memiliki kemampuan untuk menyediakan lahan pekerjaan bagi mereka.
“Kalau yang orang bebas (tanpa ikatan dinas), dia belajar, kemudian kalau pulang, dia mungkin belum ada pekerjaan di sini. Pemerintah nggak mungkin juga mendanai mereka kan. Ya, hanya bisa kasih beasiswa,” ucapnya.
Namun demikian, ia mengatakan jika penerima beasiswa LPDP bisa dengan mudah tinggal di luar negeri. Mereka harus mengantongi izin dari sponsor terlebih dahulu terkait bentuk pertanggungjawaban mereka atas penggunaan dana LPDP yang telah mereka gunakan, dalam rangka mengisi kontribusi terhadap perkembangan negara.
Di sisi lain, dalam pidatonya saat masih menjadi presiden, Jokowi mengatakan jika dirinya mendorong agar jumlah penerima beasiswa LPDP ditingkatkan hingga lima kali lipat. Hal ini menyusul paparannya tentang jumlah dana abadi pendidikan yang sudah mencapai 139 triliun rupiah.
“Kalau kita lihat APBN untuk pendidikan dari 2009-2024, berarti 15 tahun, mencapai Rp 6.400 triliun. Dana abadi LPDP pada saat dibuka Rp 1 triliun. Sekarang sudah mencapai, di 2023 kemarin, sudah mencapai Rp 139 triliun,” kata Presiden Jokowi saat membuka Konvensi XXIX dan Temu Tahunan XXV Forum Rektor Indonesia di Surabaya, Senin (15/1/2024).
Pada sisi lain, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno memiliki pandangan lain tentang pulang atau tidaknya para penerima LPDP. Ia melihat jika beasiswa tersebut merupakan bentuk investasi negara dalam pembentukan SDM di Indonesia. Maka, ia mengatakan jika negara berhak menerima return dari investasi pendidikan tersebut.
Lalu sejauh mana negara dapat menimba hasil dari para penerima beasiswa LPDP tersebut? Benarkah ketidakmampuan negara dalam menyediakan lapangan pekerjaan menjadi pembenaran bagi mereka untuk tidak kembali ke tanah air? Ikuti diskusi lengkapnya bersama Wakil Redaktur Pelaksana detikEdu dan Pengamat Kebijakan Pendidikan UNY Dr. Arif Rohman, M.Si dalam Editorial Review.
Beralih ke Flores, detikSore akan menginformasikan kabar terkini para pengungsi letusan Gunung Lewotobi Laki-laki beberapa hari lalu. Kini situasi di sekitar disebut masih berbahaya bagi masyarkat sebab letusan-letusan susulan masih terjadi hingga saat ini. mengutip detikBali, PVMBG mencatat erupsi susulan gunung api itu masih terus terjadi. Bahkan sejak kemarin sudah terjadi setidaknya empat kali erupsi. Pada pukul 10.48 Wita, erupsi terakhir terjadi dengan ketinggian kolom abu mencapai 5 kilometer dari puncak gunung. Ikuti laporan terbaru tentang bencana alam ini bersama Kepala Biro detikBali dalam Indonesia Detik Ini.
Dalam rangka memperingati hari wayang nasional, detikSore akan mengundang salah satu dalang muda yang tengah merintis karir. Mengikuti minatnya dalam seni pewayangan, Brian Bramantyo Bagaskoro menemukan banyak tantangan dalam mengembangkan warisan budaya ini. apa saja tantangannya? Ikuti diskusinya dalam Sunsetalk jelang matahari terbenam nanti.
Ikuti terus ulasan mendalam berita-berita hangat detikcom dalam sehari yang disiarkan secara langsung langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 15.30-18.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom. Jangan ketinggalan untuk mengikuti analisis pergerakan pasar saham jelang penutupan IHSG di awal acara. Sampaikan komentar Anda melalui kolom live chat yang tersedia.
“Detik Sore, Nggak Cuma Hore-hore!”
(far/far)