Jakarta –
Prof Brian Yuliarto resmi dilantik menjadi Menteri Pendidikan, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) di Istana Negara, Jakarta pada Rabu (19/2/2025). Ia menggantikan Mendiktisaintek terdahulu yakni Prof Satryo Soemantri Brodjonegoro.
Reshuffle menteri ini sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 26 B Tahun 2025 Tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Merah Putih Periode Tahun 2024-2029.
Siapa sebenarnya sosok Prof Brian yang didapuk Presiden Prabowo sebagai Mendiktisaintek ini? Melansir laman Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof Brian merupakan seorang ilmuwan sekaligus dosen di Kampus Ganesha tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mengenali sosoknya lebih dekat, ini profil singkatnya beserta karya-karya ilmiah yang telah ia lahirkan.
Profil Singkat Prof Brian Yuliarto
Prof Brian adalah Guru Besar Fakultas Teknologi Industri ITB. Ia tergabung ke dalam Kelompok Keahlian Teknologi Nano dan Kuantum.
Saat ini, ia tengah menjabat juga sebagai Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi (WRRI) untuk periode 2025-2030. Sebelumnya, Prof Brian pun memegang jabatan sebagai Dekan Fakultas Teknologi Industri (2020-2024).
Selain itu, sejak 2021 hingga kini ia masih melaksanakan tugas sebagai Visiting Professor Tsukuba University. Selama di ITB, tugas lain yang pernah diembannya yakni Kepala Lembaga Kemahasiswaan ITB (2010-2016), Kepala Research Center on Nanoscience and Nanotechnology ITB (2019-2020), dan Kepala Program Studi Teknik Fisika ITB (2016-2020), Ketua KK AFM FTI ITB (2018-2020).
Sebelum berkarier sebagai dosen, Prof Brian telah menempuh pendidikan dengan linier yang sama yakni di bidang sains. Ia adalah alumni Pendidikan Sarjana Teknik ITB pada 1999.
Setelah lulus, Prof Brian melanjutkan studi ke University of Tokyo, Jepang dan meraih gelar master pada 2002. Di sana juga ia lanjutkan pendidikan doktor dan meraih gelar tersebut pada 2005.
Berbekal pengalaman kerja di AIST Jepang, Prof Brian mampu berkarier dan melebarkan sayap kepakarannya di Indonesia. Bahkan, ia mendapat gelar profesor pada usia yang relatif muda yakni 43 tahun.
Karya-karya Riset Prof Brian Yuliarto
Prof Brian adalah pakar yang berfokus di bidang pengembangan nanomaterial untuk aplikasi sensor dan energi. Sosoknya menjadi salah satu ilmuwan yang memajukan IPTEK di bidang tersebut.
Mengutip laman Pusat Penelitian Nanosains dan Nanoteknologi, bidang nanomaterial mencakup jangkauan teknologi nano baik dalam ilmu pengetahuan alam, rekayasa hingga sosio teknologi nano. Contoh inovasi di bidang ini antara lain keramik alumina, nanoporous untuk penjernih air, nano katalis, bahan anti korosi dan sebagainya.
Adapun karya-karya ilmiah Prof Brian di bidang ini sebagaimana yang terhimpun dalam Google Scholar yakni sebagai berikut:
- Perakitan sendiri nanotube berbasis nikel fosfat menjadi arsitektur seperti lembaran kusut dua dimensi untuk superkapasitor asimetris berkinerja tinggi (2020)
- Sintesis umum kerangka logam-organik seperti lembaran/pelat M-BDC (M= Cu, Mn, Ni, dan Zr) untuk penginderaan glukosa non-enzimatik elektrokimia (2020)
- Nanokomposit polimer dengan kandungan pengisi tinggi: sintesis, struktur, sifat, dan aplikasi (2019)
- UiO-66 (Zr) berpori hierarkis kaya cacat untuk penghilangan fosfat yang dapat disetel (2021)
- Borofena: lapisan tunggal boron dua dimensi: sintesis, sifat, dan aplikasi potensial (2021)
- Pembuatan bola-bola cangkang kuning telur berongga mangan-kobalt fosfida dengan templat mandiri untuk meningkatkan reaksi evolusi oksigen (2021)
- Perakitan sendiri nanoplat nikel-kobalt fosfat bimetalik dua dimensi menjadi arsitektur rantai berpori satu dimensi untuk reaksi evolusi oksigen yang efisien (2020)
- Perakitan berlubang dari lembaran nano hidroksida ganda berlapis nikel-kobalt dua dimensi yang didoping besi untuk aplikasi konversi energi (2020)
- Pengembangan sistem pemantauan baterai pada smart microgrid berbasis internet of things (IoT) (2017)
- Hasil karya ilmiah Prof Brian lebih lengkapnya bisa dilihat pada TAUTAN INI ya.
Prestasi Prof Brian sebagai Ilmuwan
Bukan sekadar ilmuwan biasa, Prof Brian mempunyai beberapa prestasi nasional yang cukup bergengsi. Salah satunya adalah sebagai Penerima Habibie 2024 di bidang Ilmu Rekayasa.
Adapun prestasi lainnya yang pernah ia raih yakni:
- Top 1 Researcher Nanoscience and Nanotechnology Indonesia, AD Scientific Index, Stanford University, 2023
- The World’s Top 2% Scientist AD Scientific Index, Stanford University 2022, 2023, dan 2024
- Peneliti Terbaik ITB 2021 yang diberikan dalam gelaran Pameran Riset, Inovasi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (PRIMA) ITB
- Dosen Berprestasi Bidang Sains dan Teknologi, Akademisi Berprestasi 2017, ITB
- Peringkat 18 Indonesia Top 10.000 Scientist (2023, 2024), AD Scientific Index, Stanford University
- Penghargaan ITB Bidang Karya Inovasi untuk Pengembangan Kerja Sama Riset FTI dan Inovasi Bidang Sensor (2015).
Itulah profil dan sederet karya dan inovasi Prof Brian sebagai ilmuwan di bidang nanomaterial. Semoga prestasinya menginspirasi detikers ya.
(cyu/nah)