Jakarta –
Belakangan gelar profesor diperbincangkan. Salah satunya soal Rektor Universitas Islam Indonesia (UII), Fathul Wahid yang tak mau gelar akademiknya dituliskan dalam seluruh korespondensi surat, dokumen, dan produk hukum selain ijazah atau transkrip nilai/setara.
Sementara, masih banyak yang salah mengira bahwa gelar profesor merupakan gelar akademik. Padahal, nyatanya gelar profesor bukanlah gelar akademik, melainkan jabatan fungsional akademik.
Lantas, bagaimana gelar profesor bermula? Simak kompilasi berita dan ulasan soal gelar profesor oleh detikEdu.
Serba-serbi soal Gelar Profesor
1. Rektor UII Desakralisasi Jabatan Profesor
Rektor UII, Fathul Wahid pekan lalu mengeluarkan surat edaran yang meminta agar jajarannya tak mencantumkan gelar akademiknya dalam semua korespondensi surat, dokumen, serta produk hukum kecuali ijazah atau transkrip nilai/yang setara.
Kepada detikEdu, Fathul Wahid menjabarkan alasannya melakukan hal ini. Simak penjelasan Rektor UII di sini:
2. Sejarah Gelar Profesor
Profesor merupakan jabatan fungsional akademik. Ini seperti halnya dengan asisten ahli, lektor, dan lektor kepala.
Sedangkan gelar akademik sendiri adalah sarjana, magister, dan doktor. Gelar-gelar ini melekat dengan pemiliknya, tidak terkait dengan jabatan yang disandang.
Gelar profesor sendiri dimulai di Eropa pada abad pertengahan. Namun, gelar ini pun sebenarnya mengalami evolusi.
Simak sejarah gelar profesor di sini:
3. Beda Gelar Profesor di Indonesia dan Negara Lainnya
Gelar profesor di berbagai negara di dunia belum tentu merujuk pada jabatan yang sama. Sebagai contoh, di Inggris dan sebagian besar Eropa, Australasia, dan Afrika Selatan, penyebutan profesor dan keprofesoran merujuk pada hal yang berbeda dengan di Amerika Utara.
Lantas, apa bedanya di negara-negara lain dengan di Indonesia? Dan bagaimana syarat penyematan gelar profesor di Indonesia?
Simak ulasan mengenai beda gelar profesor di berbagai negara di sini:
4. Orang-orang yang Dianggap sebagai Profesor Pertama di Dunia
Dimulai dari abad pertengahan, istilah profesor perlahan-lahan mengalami evolusi dari yang awalnya disebut pengajar (lecturer), pembaca (reader), atau magister.
Penyebutan gelar profesor berkaitan dengan periode dinasti Tudor yang memerintah Inggris pada 1485 hingga 1603.
Siapakah orang-orang yang dianggap sebagai profesor pertama di dunia? Simak informasinya dalam artikel berikut ini:
5. Sosok Penyandang Gelar Doktor Pertama di Indonesia
Priayi asal Serang, Banten ini merupakan penyandang gelar doktor pertama di Indonesia. Dia memperoleh gelar tersebut di Universitas Leiden, Belanda pada 1913.
Siapakah sosok tersebut? Simak sejarahnya dalam artikel ini:
6. Rektor Unair Saran Pengajuan Guru Besar Digantikan Mesin
Rektor Universitas Airlangga (Unair), Moh Nasih menyarankan agar sistem pengajuan gelar guru besar perlu digantikan dengan mesin seluruhnya. Menurutnya perlu minimalisasi peran individu dalam proses penilaian.
Sementara, dia juga menyampaikan desakralisasi gelar profesor tak akan dilakukan di lingkungan Unair. Simak penuturan Prof Nasih selengkapnya di sini:
7. Hewan-hewan Juga Bisa Sandang Gelar Doktor
Kampus Castleton di Vermont State University menganugerahi Max, kucing milik tetangga, dengan gelar “doctor of litter-ature”. Max telah bersosialisasi dengan para penghuni kampus selama empat tahun.
Namun, rupanya Max bukan satu-satunya hewan yang pernah menyandang gelar ini. Kuda dan anjing pun pernah.
Simak bagaimana Max bisa jadi doktor di sini:
(nah/nwk)