Jakarta –
Menteri Sosial (Mensos) Syaifullah Yusuf alias Gus Ipul mengatakan Sekolah Rakyat diperuntukkan buat siswa dari keluarga miskin ekstrem. Sekolah Rakyat akan berasrama dan calon siswanya diseleksi.
“Oh iya, iya, terus terang ya ini hanya yang berasal dari keluarga yang katakanlah, mohon maaf ya, miskin dan miskin ekstrem. Dari keluarga itu karena kalau kita lihat ya rata-rata mereka tidak bisa sampai melanjutkan pendidikan ke tingkat SMP. Jadi kalau ibunya, bapaknya itu lulusan SD, anaknya juga tidak lulus SMP. Jadi itu statistiknya seperti itu, 4-5% (total populasi RI) lebih ada,” jelas Mensos Gus Ipul saat ditanya wartawan soal Sekolah Rakyat.
Hal itu dikatakan Gus Ipul di sela Sarasehan Ulama NU di Hotel Sultan, Jl Gatot Subroto, Selasa (4/2/2025), ditulis Rabu (5/2/2025).
Ia juga mengonfirmasi Sekolah Rakyat akan punya asrama seperti sekolah unggulan Garuda di bawah Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek).
“Iya, iya asrama, ini sekolah berasrama. Ini adalah sekolah berasrama, sekolah unggulan ya untuk keluarga yang miskin atau miskin ekstrem atau yang lebih tepatnya mungkin ya mereka yang berpenghasilan rendah,” jawab Gus Ipul.
Ditanya lebih lanjut soal mekanisme seleksi Sekolah Rakyat, Gus Ipul menjawab, “Ya itu pertama (dari keluarga miskin ekstrem) itu. Setelah itu ada dong saringan akademis. Kita coba nanti akan disesuaikan aturannya”.
Dalam menjaring siswa Sekolah Rakyat, imbuh Gus Ipul, Pemerintah akan jemput bola. Kemensos juga sudah melakukan konsultasi dengan mantan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh.
“Iya akan menjemput, akan menjemput, tapi juga akan diseleksi ya. Ada seleksinya, tetapi yang pertama, kriteria pertama itu harus dari keluarga yang miskin atau miskin ekstrem,” jelas dia.
Persiapan Percontohan Sekolah Rakyat di Bekasi
Gus Ipul mengatakan akan membuat percontohan dulu untuk Sekolah Rakyat. Percontohan sekolah rakyat ini akan dibangun di Sentra Terpadu ‘Pangudi Luhur’ Bekasi.
“Jadi memang kita punya gedung yang selama ini bisa dimanfaatkan lah ya. Selama ini sudah kita manfaatkan itu, ada dua sentra kita gabung jadi satu. Kawasan itu ada sekitar 16 hektar. Nah nanti buat Sekolah Rakyat ini,” urai Gus Ipul.
Selain asrama, Sekolah Rakyat juga akan dilengkapi sarana dan prasarana untuk fasilitas beragam olahraga. Sekolah Rakyat, termasuk asramanya, diperkirakan Gus Ipul bisa menampung ratusan siswa.
“Lagi kita hitung semuanya ini, bisa 100, bisa 200, bisa 300 (siswa). Nanti hasil diskusi kita, kita minta masukan, salah satunya dari Prof Muhammad Nuh,” imbuhnya.
“Tinggal kami akan laporkan ke Presiden dalam waktu yang tidak terlalu lama sehingga nanti akan kita sampaikan lebih utuh, lah. Tapi yang jelas, persiapan terus kita lakukan. Kita juga mendengarkan dari para ahli, salah satunya Prof Muhammad Nuh, supaya nanti benar-benar kurikulumnya itu sesuai dengan kebutuhan anak-anak kita. Jadi ini kita konsepnya adalah ingin melahirkan agen-agen perubahan,” tandas Gus Ipul.
(nwk/twu)