Jakarta –
Dalam pidato perdananya di pelantikan Presiden; Prabowo Subianto menyinggung masalah pendidikan Tanah Air. Salah satunya fakta bila banyak sekolah-sekolah di Indonesia tidak terurus.
“Banyak sekolah-sekolah kita yang tidak terurus. Saudara-saudara, kita harus berani melihat ini semua dan kita harus berani menyelesaikan masalah ini semua,” kata Presiden Prabowo, dikutip dari detikNews Selasa (22/10/2024).
Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 139 Tahun 2024 tentang Penataan Tugas dan Fungsi Kementerian Negara Kabinet Merah Putih Periode Tahun 2024-2029, seluruh urusan yang berkaitan dengan bidang pendidikan dasar dan pendidikan menengah berada di bawah kewenangan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Hal ini juga termasuk masalah sekolah.
Langkah Kemendikdasmen
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof Dr Abdul Mu’ti MEd menjawab permasalahan sekolah yang ada di Indonesia. Ia menjelaskan pihaknya akan menjadikan quick win pemerintah Prabowo-Gibran menjadi acuan untuk mengembangkan program prioritasnya.
Terkait pendidikan dasar dan menengah ada dua program quick win yang anggaran dananya telah disetujui DPR. Salah satunya berkaitan dengan renovasi sekolah seperti yang diungkapkan Presiden Prabowo.
Renovasi sekolah ini mencakup ruang kelas, mebeler, dan MCK (mandi, cuci, kakus). Proses renovasi akan dilakukan pada 22 ribu sekolah yang ada di Indoensia dengan nilai alokasi anggaran sebesar Rp 20 triliun.
Sedangkan quick win kedua yang berkaitan dengan Kemendikdasmen yakni membangun sekolah unggul terintegrasi dengan anggaran sebesar Rp 4 triliun. Kedua program ini dinilai Abdul Mu’ti sebagai pekerjaan rumahnya (PR).
Tidak hanya itu, ia juga mendapat pesan khusus dari Prabowo saat prosesi pelantikan menteri di Istana Merdeka, Senin (21/10/2024) pagi.
Ia diminta untuk bekerja dengan sebaik-baiknya. Karena pendidikan dasar adalah ranah yang sangat penting, karena terkait dengan amanah Undang-Undang Dasar 1945 yakni untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Ini adalah kementerian yang strategis untuk membangun kualitas sumber daya manusia. Mudah-mudahan kita bisa bersinergi untuk Indonesia yang maju, kita memberikan layanan yang bermutu untuk semua dan bergotong royong mencerdaskan kehidupan bangsa,” ungkapnya usai serah terima jabatan Menteri Dikbudristek ke Menteri Dikdasmen, Menteri Dikti Saintek, dan Menteri Kebudayaan di Gedung A Kemendikbud, Jakarta, ditulis Selasa (22/10/2024).
Keadaan Sekolah di Indonesia
Mengutip laman Indoensia Baik Kementerian Informasi dan Komunikasi (kini Kementerian Informasi dan Digital) menjelaskan menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) ada 399.376 unit sekolah pada tahun ajaran 2022/2023. Secara rinci, berikut daftarnya:
1. Taman kanak-kanak (TK): 93.385 unit
2. Sekolah dasar (SD): 148.975 unit.
3. Sekolah menengah pertama (SMP): 41.986 unit.
4. Sekolah menengah atas (SMA): 14.236 unit.
5. Sekolah menengah kejuruan (SMK): 14.265 unit.
Dari jumlah tersebut persentase keadaan ruang kelas di setiap jenjang yakni:
1. SD
- Keadaan baik: 46,56%
- Rusak ringan/sedang: 44,74%
- Rusak berat: 8,70%
2. SMP
- Keadaan baik: 56,17%
- Rusak ringan/sedang: 38,26%
- Rusak berat: 5,57%
3. SMA
- Keadaan baik: 66,29%
- Rusak ringan/sedang: 29,45%
- Rusak berat: 4,26%
4. SMK
- Keadaan baik: 69,12%
- Rusak ringan/sedang: 28,97%
- Rusak berat: 1,91%
(cyu/nwy)