Jakarta –
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menyalurkan bantuan kepada 97 komunitas sastra dan 340 komunitas literasi. Masing-masing komunitas menerima bantuan hingga Rp 150 juta.
“Tahun 2024, data yang perlu kami sampaikan kepada pemerintahan adalah untuk komunitas sastra jumlah pendaftarnya 745. Sementara yang mendapatkan bantuan fasilitasi yang nilainya 150 juta maksimalnya, sebanyak 97 komunitas sastra,” kata Kepala Pusat Pengembangan Bahasa dan Sastra, Imam Budi Utomo, di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, pada Selasa (10/12/2024).
Adapun Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikdasmen, Endang Aminudin Aziz mengatakan pada tahun ini ada kenaikan jumlah pendaftar. Dengan adanya program ini, komunitas-komunitas literasi dan sastra bermunculan ke permukaan.
“Harapannya, kalau dari segi jumlah, ini terus meningkat ya, dari jumlah pengusul dan juga jumlah anggaran yang kita siapkan,” katanya.
Program bantuan ini pun telah disalurkan pada tahun 2023 kepada 340 komunitas. Masing-masing menerima bantuan senilai Rp 50 juta.
“Nah, bantuan pemerintah ini adalah sebagai bentuk insentif kepada mereka yang sudah secara terus menerus bergerak di dalam pengembangan,” katanya.
Berkaca pada tahun lalu, Aminudin melihat ada kejomplangan antara jumlah usulan dan penerima. Tahun 2023 ada sebanyak 1.300 pengusul tetapi hanya 340 komunitas yang menerima.
“Ini kan berarti besar sekali ya perbandingan di antara yang menerima dan yang mengusulkan,” katanya.
Penyaluran bantuan dilakukan bersamaan dengan pentas seni Pentas Karya dan Pameran Komunitas Sastra dan Literasi. Terdapat penampilan dari beberapa sastrawan terkenal seperti Taufiq Ismail dan I Gusti Ngurah Putu Wijaya.
Selain penyaluran bantuan bagi komunitas literasi dan sastra, Badan Bahasa Kemdikdasmen juga memberikan apresiasi kepada 121 sastrawan. Mereka adalah para sastrawan yang sudah berkarya selama 40-50 tahun.
“Jadi intinya itu, ini adalah pagelaran milik bersama antara komunitas sastra dan komunitas literasi kita gabungkan di sini,” tutur Aminudin.
(cyu/pal)