Jakarta –
Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo HR Muhammad Syafi’i menyampaikan kabar gembira, khususnya bagi guru madrasah dan pesantren. Ia mengatakan Pemerintah akan menyelesaikan sertifikasi seluruh guru dalam waktu dua tahun, jika memungkinkan.
Hal itu ia sampaikan dalam peringatan Hari Guru Nasional di MAN 4 Jakarta pada Senin (25/11/2024).
“Pak Prabowo memberikan perhatian yang sangat serius terhadap dunia pendidikan. Beliau berjanji akan menaikkan honor bagi setiap guru, baik itu ASN maupun non-ASN,” ujarnya, dikutip dari laman Kemenag pada Selasa (26/11/2024).
“Untuk itu, saya minta kepada Direktur GTK agar sertifikasi guru non-ASN yang jumlahnya lebih dari 500 ribu orang, tidak lagi dicicil per tahun 50 ribu orang. Jika memungkinkan, sertifikasi seluruh guru madrasah dan pesantren harus selesai dalam waktu dua tahun,” imbuhnya.
Kerja Sama Kemendikdasmen dan Kemenag untuk Sertifikasi Guru
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof Abdul Mu’ti sebelumnya mengatakan telah bertemu dengan Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar untuk mempercepat keikutsertaan guru agama di sekolah umum dan guru umum di sekolah keagamaan dalam sertifikasi pendidikan profesi guru (PPG).
“Kami bertemu dengan Menteri Agama, kami minta data, berapa sih sesungguhnya guru agama yang ada di sekolah itu? Dan berapa guru umum yang ada di madrasah? Lalu kami nanti coba mencari skema bagaimana agar guru agama yang ada di sekolah ini bisa kami ikut sertakan dalam PPG,” jelas Prof Mu’ti kepada detikEdu di Gedung A Kemndikbud, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta pada Selasa (19/11/2024).
Prof Mu’ti menyebut Kemendikdasmen dan Kemenag akan menggodok skema PPG guru agama di sekolah umum maupun guru umum di satuan pendidikan. Walaupun begitu, hal ini masih jadi bagian skema-skema yang akan dibicarakan.
“Nah nanti bagaimana PPG-nya: Apakah harus kami, apakah harus Kemenag, itu nanti bisa kita buat aturan bersama. Bisa jadi biayanya dari kami karena ada di sekolah, kemudian pelatihannya oleh Kementerian Agama karena mereka (gurunya) adalah guru agama,” terangnya.
(nah/twu)