Jakarta –
Pemerintah akan menambah kuota bantuan untuk komunitas penggerak literasi dan sastra pada 2025. Keterangan ini disampaikan pada kegiatan Pentas Karya dan Pameran Komunitas Sastra dan Komunitas Literasi yang digelar di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, pada Selasa (10/12/2024).
Kepala Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Endang Aminudin Aziz, mengatakan bahwa bantuan pemerintah untuk komunitas penggerak literasi dan sastra tahun depan (2025) jumlahnya akan lebih besar. Namun, pengusul juga diprediksi akan lebih banyak lagi.
“Jumlahnya? Jumlahnya lebih besar, ya. Lebih besar, tapi kan nanti juga pengusul pasti akan lebih banyak lagi,” kata Aminudin.
Untuk tahun ini, pemerintah menyalurkan bantuan kepada 97 fasilitasi komunitas sastra dan 121 perseorangan dalam sastra. Juga kepada 340 fasilitasi komunitas literasi.
“Bantuan pemerintah ini adalah sebagai bentuk insentif kepada mereka yang sudah secara terus menerus bergerak di dalam pengembangan, pelestarian kesastraan,” tambahnya.
Persaingan Akan Semakin Ketat
Ditambahkan oleh Kepala Pusat Pengembangan Bahasa dan Sastra, Imam Budi Utomo, bahwa jumlah pendaftar tahun ini ada sebanyak 745 komunitas sastra dan 1.300 komunitas literasi. Dari jumlah pendaftar tersebut, hanya 97 komunitas sastra dan 340 komunitas literasi yang mendapatkan bantuan.
“Tahun 2024, data yang perlu kami sampaikan kepada pemerintahan adalah untuk komunitas sastra jumlah pendaftarnya 745. Sementara yang mendapatkan bantuan fasilitasi yang nilainya Rp 150 juta maksimalnya, sebanyak 97 komunitas sastra,” ungkapnya.
“Sementara yang mendapatkan apresiasi, usia 40 tahun berkarya dan usia 50 tahun berkarya sejumlah 121,” tambahnya.
Dengan demikian, Aminudin melihat persaingan pendaftar bantuan komunitas literasi dan sastra ini akan meningkat. Begitupun dengan keketatan seleksinya.
“Dan pasti akan semakin kompetitif. Kenapa? Karena kalau tahun lalu kita kan melihat, mencari bentuk ya, mencari bentuk. Nah, sekarang bentuknya sudah mulai kelihatan dan pasti akan semakin kompetitif,” jelas Aminudin.
Harapan untuk Talenta Anak Muda
Aminudin juga melihat bahwa perbandingan pengusul dan penerima bantuan ini pun akan turut meningkat. Seperti yang terjadi pada tahun ini.
“Mana yang lebih baik, itu yang akan mendapatkan. Bisa dibayangkan, proposalnya ada 1.300 untuk komunitas literasi dan 750 untuk komunitas sastra. Sementara yang mendapatkan kecil sekali jumlahnya, gitu ya. Komunitas literasi ada 340, kemudian kalau komunitas sastra hanya 97,” katanya.
“Ini kan berarti besar sekali ya perbandingan di antara yang menerima dan yang mengusulkan. Berarti sudah mulai kompetitif nih. Kalau nilai ideal tentu kan harus dibandingkan dengan jumlah komunitas sendiri, kan,” sambungnya.
Dengan adanya bantuan komunitas literasi dan sastra ini, Aminudin melihat bahwa talenta anak muda dalam kedua bidang tersebut semakin tampak. Ia berharap akan semakin banyak anak muda yang lebih percaya diri menunjukkan bakatnya dalam literasi dan sastra.
“Nah ini anak-anak muda sudah berani mereka tampil untuk melestarikan budaya di daerahnya,” pungkasnya.
(cyu/faz)