Jakarta –
Program Pre-University tengah disiapkan bagi siswa sekolah. Siswa Pre-University bisa merasakan pengalaman jadi mahasiswa dengan belajar di beberapa mata kuliah. Hasil pembelajarannya dapat diakui perguruan tinggi sebagai satuan kredit semester (SKS) kuliah.
Pengumuman tersebut disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Diktiristek) Abdul Haris dalam pengumuman hasil UTBK SNBT 2024 di Gedung D Kemendikbudristek, Kamis (13/6/2024).
“Jadi siswa SMA yang masih sekolah itu bisa berkesempatan mengambil mata kuliah di perguruan tinggi. Jadi andaikan nanti lulus, mendapat beberapa SKS, dan diterima di perguruan tinggi bersangkutan, ini nanti bisa dilakukan konversi atau credit transfer,” tuturnya.
Program Pre-University menurut Haris dapat bantu siswa lebih siap masuk dunia pendidikan tinggi sambil menghemat masa studi di bangku kuliah. Sebab, siswa Pre-University pada dasarnya “mencicil” mengambil mata kuliah sejak masih di bangku sekolah.
Pre-University saat ini sudah diselenggarakan oleh Universitas Indonesia (UI).
“Ini paling tidak sudah menghemat waktu ya, misal masuk UI, sudah membawa 5 SKS. Paling tidak kan sudah mengurangi masa kuliah,” sambung mantan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI 2020-2024 tersebut.
Kuliah Daring Saat Sekolah
Haris menjelaskan, siswa Pre-University akan belajar mata kuliah-mata kuliah perguruan tinggi tersebut secara daring. Mekanisme ini menurutnya sebagai perluasan akses ke pendidikan tinggi, merespons keterbatasan infrastruktur perguruan tinggi di Indonesia tanpa membebani dosen.
“Memperluas akses, memang ini jadi kewajiban kita untuk terus menyelesaikan permasalahan besar dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi, terutama dalam ketimpangan akses. Seperti yang kami sampaikan, kalau ada dari SMA yang lulus 100 calon mahasiswa, kita baru bisa menyediakan ruang bagi sekitar 31 calon mahasiswa,” ucapnya.
“Jadi dari sisi kapasitas perguruan tingi, kita juga terbatas. Kemudian dari sisi kapasitas infrastruktur. Maka kami harus mencarikan, bagaimana untuk bisa memberikan ruang atau meningkatkan akses itu,” sambung Haris.
Program Pre-University rencananya didorong agar mulai terlaksana di PTN badan hukum (PTN-BH) selain UI.
“Program ini sudah dijalankan dengan baik di Universitas Indonesia. Kami terus terang juga akan mendorong agar perguruan tinggi, khususnya yang PTN-BH, nanti untuk bisa mengimplementasikan program Pre-University ini,” kata Haris.
Pre-University di UI
Pre University Program UI diperuntukkan bagi siswa SMA dan SMK maupun lulusan gap year (masa tunggu) calon mahasiswa S1. Perkuliahan siswa Pre University UI dilakukan secara mandiri lewat video dalam platform daring, seperti dijelaskan dalam laman Center for Independent Learning (CIL) UI.
Sebagai pengakuan atas hasil belajar, siswa akan mengumpulkan satuan kredit mikro (microcredential). Jika diterima di UI pada penerimaan mahasiswa baru, kredit-kredit mikro yang sudah dikumpulkan alumnus Pre University UI akan diakui sebagai SKS kuliah. Dengan begitu, ia bisa lanjut menyelesaikan sisa perkuliahan yang belum dijalaninya saja.
(twu/pal)