Jakarta –
Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) sekaligus Pengarah Program Paskibraka Tingkat Pusat Dr Rima Agristina SH SE MM menjelaskan siapa pembawa baki, pembentang dan pengibar bendera pada upacara perayaan HUT ke-79 RI di IKN. Menurutnya semua peserta Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka)memiliki kesempatan yang sama dalam mengambil peran penting di satu formasi Paskibraka.
Karena secara resmi formasi, pembawa baki, pembentang, dan pengibar bendera akan diumumkan ketika peserta sudah tiba dan menjalani pelatihan di IKN. Kemungkinan pengumuman ini dilakukan H-1 hingga tiga jam sebelum upacara dimulai pada hari Kemerdekaan 17 Agustus 2024.
Diketahui, 76 putra-putri terbaik ini akan berangkat ke ibu kota negara yang baru pada 10 Agustus 2024 mendatang. Setelahnya mereka akan mendapat pelatihan dan diampingi oleh Pangdam Mulawarman.
“Formasinya bagaimana nanti termasuk pilihan pembawa bakinya. Formasi nanti kita tentukan setelah galdi (pelatihan) di IKN,” kata Rima dalam acara Pembukaan Pemusatan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Paskibraka Tingkat Pusat Tahun 2024, Sabtu (13/7/2024) di Taman Rekreasi Wiladatika, Cibubur, Depok.
Seluruh Peserta Dapat Pelatihan Serupa
Karena pengumuman akan berlangsung secara mendadak, seluruh peserta Paskibraka mengalami pelatihan yang serupa. Baik menjadi pembawa baki, pembentang, dan pengibar bendera.
Selama proses pelatihan semua peserta akan dinilai kesiapannya terkait tiga peran penting tersebut. Mereka yang paling menonjol kemungkinan akan mendapat kesempatan ini.
“Adik-adik mendapat pelatihan yang sama. Semuanya berlatih baik menjadi pembawa baki maupun pembentang dan pengibar bendera. Semuanya mendapat kesempatan dan nanti kita lihat mana yang paling siap untuk melakukan ini,” tutur Rima.
Pertama kali tidak dilakukan di Istana Merdeka Jakarta, Rima meyakini peserta tidak perlu khawatir terkait layout istana kepresidenan di IKN. Karena layout lapangan tidak jauh berbeda dengan Istana Merdeka Jakarta. Perbedaan hanya ada di mimbar kehormatan presiden.
“Layout tidak jauh berbeda, perbedaan hanya ada di mimbar kehormatan,” katanya.
Formasi Paskibraka
Mengutip laman Indonesia Baik Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemen Kominfo) formasi Paskibraka diatur pada era Presiden Soeharto tepatnya pada tahun 1967. Pada saat itu, Husein Mutahar yang kini memiliki predikat Bapak Paskibraka Indonesia dipanggil Presiden Soeharto untuk menangani masalah pengibaran bendera pusaka.
Dengan ide perayaan kemerdekaan pada 17 Agustus 1946 di Yogyakarta, ia akhirnya mengembangkan formasi petugas pengibaran menjadi 3 kelompok. Kelompok ini dinamai sesuai jumlah anggotanya, yakni:
Pasukan 17 (pengiring/pemandu)
Pasukan 8 (pembawa bendera/inti)
Pasukan 45 (pengawal)
Jumlah tersebut merupakan simbol dari tanggal Proklamasi Kemerdekaan RI yakni 17 Agustus 1945 (17-8-45). Kelompok 17 berada di baris paling depan yang dipimpin oleh Komandan Kelompok (DanPok).
Sedangkan Kelompok 8 berposisi di belakangnya menjadi tim yang membawa bendera pusaka merah-putih, termasuk si pembawa baki. Mereka akan dikawal oleh empat anggota TNI/Polri.
Terakhir, Kelompok 45 berada di paling belakang yang membawa senapan berperan sebagai pengawal. Seluruh hal ini nanti akan bisa detikers saksikan pada upacara penaikan dan penurunan bendera pada 17 Agustus 2024 mendatang.
(det/nwy)