Jakarta –
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah-sekolah resmi dimulai pada Senin (6/1) kemarin. Namun, banyak protes yang keluar usai program itu diluncurkan.
Protes-protes tersebut datang dari para siswa yang mengeluhkan rasa dari lauk MBG. Akibatnya, porsi yang telah disajikan masih bersisa.
Melihat fenomena ini, Ketua DPRD DKI Jakarta, Khoirudin, berharap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menyiapkan menu untuk Program MBG dapat menyeimbangkan nilai gizi dan cita rasa makanan.
“Saya berharap memang penyedianya menyesuaikan rasa sesuai anak-anak yang ada di sebuah tempat,” ujar Khoirudin dalam laman DPRD dikutip Kamis (9/1/2024).
Menurut Khoirudin, cita rasa masakan harus mengikuti wilayah penyebaran MBG lantaran selera makan anak-anak mengikuti cita rasa wilayahnya masing-masing.
“Rasa itu kan soal selera, dan memang lidah Jawa Barat berbeda dengan lidah Jakarta, Jawa Tengah, dan Padang,” ungkap Khoirudin.
Dengan begitu, harapannya tak ada lagi makanan tersisa. Penerima manfaat juga diharapkan bisa mendapatkan gizi optimal dari makanan yang diberikan.
Menu Disesuaikan Setiap 20 Hari Sekali
Dalam pelaksanaannya, Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mengatakan menu MBG akan disesuaikan setiap 20 hari sekali. Hal ini dilakukan untuk menghindari kebosanan menu yang disajikan.
“Berganti-ganti sampai 20 hari ya, 20 hari sekali baru ganti,” kata dia usai meninjau proses MBG di SD Angkasa 5, Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur pada Senin (6/1/2025).
Budie Arie mengatakan rata-rata penerima manfaat program ini ada 3.000 orang dari setiap dapur. Maka, total penerima manfaat MBG pada Senin (6/1) ada sekitar 500 ribu orang.
“Hari ini kalau enggak salah ada 190 dapur dengan rata-rata 3.000 berarti 500.000 (penerima manfaat). Ini baru hari pertama kan, nanti kita coba sampai tiga bulan,” jelasnya dikutip dari detikFinance.
Daftar Wilayah dan Menu Program Makan Bergizi Gratis
Program MB sendiri sudah diterapkan di 26 provinsi di antaranya Aceh, Bali, Banten, DIY, Jakarta, Gorontalo, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kepulauan Riau, Lampung, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, Papua Selatan, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara.
Adapun deretan menu yang diberikan pada hari pertama Program Makan Bergizi Gratis adalah sebagai berikut:
Kota Bogor: Nasi, telur dadar, sayur, buah, dan tanpa susu.
Depok: Nasi, ayam, sayur tumis, tahu, dan jeruk
Jakarta: Ayam teriyaki, tumis buncis, dan susu.
(nir/nwk)