Jakarta –
Siswa Indonesia kembali membawa pulang medali emas dari kompetisi penemuan internasional Thailand Inventors Day 2025. Kompetisi ini diikuti oleh 699 tim dari berbagai negara tanpa klasifikasi tingkat pendidikan/usia di Bangkok, Thailand pada 2-6 Februari lalu.
Tim yang terdiri dari enam siswa kelas X SMA Labschool Cibubur ini memperkenalkan sebuah karya inovatif yang ramah lingkungan, bernama Spyte. Para punggawa tim penelitian Spyte meliputi Inspira Ainunnisa (ketua), Nayla Larasati, Erin Pramesthi Putri, M Hafiz Ahyan, Nayaka Pramudya, dan Imanda Sekar.
Spyte: Pengendali Hama Ulat Daun Teh
Ketua tim penelitian Spyte, Inspira menjelaskan produknya terbuat dari limbah teh hitam dan ekstrak cabai. Produk itu dirancang untuk mengendalikan hama ulat daun teh tanpa merusak lingkungan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam prosesnya, Inspira dan tim mengumpulkan berbagai bahan-bahan daur ulang yang ramah lingkungan untuk pengembangan biopestisida Spyte. Kriteria ramah lingkungan sangat ditekankan hingga akhirnya ekstrak cabai dan limbah teh hitam terpilih.
“Upaya pemberantasan hama ini harus dipastikan tidak merusak lingkungan hidup,” ujar Inspira dikutip dari laman resmi Kementerian pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Selasa (18/2/2025).
Membawa presentasi berjudul “Spyte: Bio Pesticide from Black Tea Waste (Camellia Sinensis) and Chili (Capsicum Frutescens) Extract Against Tea Worms (Chrysodeixis Chalcites)“, produk tersebut efektif membasmi hama dan mampu melindungi tanaman peliharaan di rumah.
Sudah Memiliki HAKI
Penelitian yang dilakukan oleh anak-anak SMA ini tidak sembarangan. Spyte telah melalui berbagai uji laboratorium.
Awalnya mereka melakukan pengujian di laboratorium SMA Labschool Cibubur. Selanjutnya, tim Spyte juga menguji produk di laboratorium Universitas Indonesia (UI).
Dari uji toksisitas pada tanaman tes, uji homogenitas dan pH, hingga uji fitokimia. Setelah hasil memuaskan, Spyte didaftarkan dalam Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) dan telah diresmikan tertanggal 24 Desember 2024 lalu.
“Komposisi produk Spyte ini sudah melalui uji fitokimia di Departemen Kimia Universitas Indonesia dan telah dicatatkan dalam HAKI dengan nomor EC002024260665 pada tanggal 24 Desember 2024” tambah Inspira.
Bukan hanya produk yang mumpuni, tim juga berlatih presentasi terbuka dalam bahasa Inggris di sekolah. Hasilnya, mereka mampu memukau para juri dan meraih medali emas.
Kemendikdasmen memberikan apresiasi terhadap prestasi yang diraih oleh siswa SMA Labschool Cibubur. Bukan hanya sekedar memberikan medali emas, keberhasilan tim Spyte dinilai sebagai pembuktian bila pelajar RI mampu bersaing di tingkat internasional.
“Keberhasilan ini membuktikan bahwa dengan dedikasi dan kerja keras, pelajar Indonesia mampu bersaing di tingkat internasional dan memberikan kontribusi nyata bagi sektor pertanian serta lingkungan,” tulis Kemendikdasmen di laman resminya.
(det/nah)