Jakarta –
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti mengatakan ia diminta Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan kualitas dan metode pembelajaran matematika di sekolah.
Menurut Mu’ti, pesan Prabowo tersebut berkaitan dengan concern (perhatian) Presiden RI tersebut pada perkembangan sains, teknologi, teknik, dan dan matematika (Science-Technology-Engineering-Math/STEM) di Indonesia. Perhatian ini selaras dengan salah satu prioritas pemerintahan Prabowo-Gibran, yakni penguatan pendidikan, sains, teknologi, serta digitalisasi.
“Beliau (Presiden Prabowo) sangat concern dengan science dan teknologi sebagai bagian dari program prioritas,” katanya kepada wartawan dalam kunjungan ke kantor Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Dikdasmen, Jalan RS Fatmawati, Cipete, Jakarta Selatan, Rabu (23/10/2024) lalu.
Soal perhatian ke sains, Mu’ti menegaskan bahwa sains juga termasuk ilmu sosial. Untuk itu, perhatian ini tidak untuk mengesampingkan dan menganggap ilmu sosial tidak penting.
“Harus kita pahami bahwa yang namanya sains itu kan tidak harus ilmu-ilmu eksakta. Ilmu-ilmu sosial juga sains kan? Kan social sciences, bahasa Inggrisnya,” ucapnya pada detikEdu saat ditemui di Gedung A Kemdikbud, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Selasa (19/11/2024).
Selaras dengan Mu’ti, definisi bidang STEM menurut National Science Foundation (NSF) AS mencakup matematika, ilmu pengetahuan alam, teknik, ilmu komputer dan informasi, serta ilmu sosial dan perilaku, yakni psikologi, ekonomi, sosiologi, dan ilmu politik.
Sementara itu, Mu’ti menambahkan, suatu cabang ilmu diprioritaskan jika berhadapan dengan konteks tertentu. Termasuk di antaranya yakni literasi.
“Mungkin dalam konteks tertentu, ada yang lebih diprioritaskan. Literasi misalnya, kemampuan membaca, kan ilmu sosial,” ucapnya.
Tujuan Jangka Panjang
Ia mengamini upaya pemerintah saat ini untuk memperkuat sains dan teknologi menjadi prioritas dan mendapat afirmasi. Namun, ilmu lain tetap penting.
“Semua ilmu menurut saya penting. Hanya prioritasnya untuk kepentingan kebijakan tertentu, mungkin ada yang lebih mendapatkan afirmasi,” ucapnya.
Untuk itu, ia menegaskan tujuan jangka panjang penguatan pendidikan, sains, teknologi, dan digitalisasi pemerintah RI saat ini yakni mencetak generasi berkualitas.
“Generasi yang menguasai sains dan teknologi dan menerapkannya untuk kemajuan bangsa,” ucapnya.
Selaras dengan tujuan tersebut, ia mengatakan kepribadian bangsa juga dibangun. Dengan demikian, generasi penerus RI diharapkan kuat secara fisik, moral atau karakter, dan keilmuan.
“Sehingga Pak Prabowo juga menekankan penguatan pendidikan karakter juga kan sebagai bagian dari membangun kualitas manusia Indonesia yang kuat itu,” ucapnya.
(twu/twu)