Jakarta –
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti bocorkan salah satu program prioritas yang akan dilakukan pada tahun ajaran 2025/2026. Salah satunya terkait dengan kenaikan gaji dan kesejahteraan guru.
Meskipun belum bisa menyebutkan berapa besaran kenaikan gaji guru, Sekum PP Muhammadiyah ini menyebutkan anggaran telah disiapkan. Sedangkan regulasinya akan disampaikan secara bertahap.
“Saya belum bisa menyebut angkanya, tapi sudah ada anggarannya di tahun 2025 untuk peningkatan gaji dan kesejahteraan guru,” tuturnya kepada wartawan di Gedung A Kemendikbud, Jl Jenderal Sudirman, Senayan, Rabu (23/10/2024).
Akui Isu Kesejahteraan Guru Persoalan Serius
Kenaikan gaji guru ini menurut Mu’ti selaras dengan Quick Win yang disampaikan dalam program Prabowo-Gibran. Ia juga mengakui bila isu kesejahteraan guru masih menjadi persoalan yang mengintai di dunia pendidikan.
Ia berharap bila kesejahteraan guru meningkat, mereka bisa semakin semangat untuk mendidik generasi emas bangsa Indonesia. Mu’ti mengingatkan juga agar kenaikan gaji ini jangan sampai menimbulkan sifat konsumtif.
“Jangan sampai kesejahteraannya meningkat, tetapi meningkat juga kredit-kreditnya. Pendapatan guru sangat rendah, tetapi ketika dilakukan sertifikasi yang meningkat malahan kredit-kredit kebutuhan konsumtif bukan peningkatan kualitas mengajar,” katanya.
Menurut Mu’ti kesejahteraan guru sangat berkorelasi dengan proses pengajaran kepada siswa. Karena Presiden Prabowo mengharapkan adanya peningkatan hasil belajar siswa.
Peningkatan hasil belajar ini bisa dilihat melalui beberapa hal, salah satunya skor Programme for International Student Assessment (PISA) atau evaluasi belajar yang lainnya. Secara teknis hal ini kembali akan dikaji bersama Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP).
“Hal ini akan kita bicarakan lagi (bersama BSKAP) terkait sistem-sistem yang ada, sehingga masih dalam pembahasan. Isu ini menjadi isu yang bersinggungan dengan lainnya, jadi dimohon untuk bersabar,” ucap Mu’ti.
Peningkatan Skor PISA PR dari Prabowo
Sebelumnya Menteri Mu’ti memang menyebutkan mendapat pekerjaan rumah (PR) dari Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan skor PISA yang dimiliki Indonesia. Presiden juga memiliki concern (peduli) pada perkembangan bidang Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM).
Bahkan perkembangan STEM menjadi bagian dari program prioritas di pemerintahan Prabowo-Gibran. Sehingga kedepannya, ia akan melakukan pembenahan dengan memperkuat fondasi STEM melalui matematika.
“STEM itu pondasinya tanpa mengecilkan bidang-bidang lain adalah matematika. Karena sains dan teknologi sangat terkait dengan kompetensi di bidang matematika,” katanya.
Ketika ditanya apakah memperkenalkan matematika akan diajarkan dari tingkat prasekolah atau taman kanak-kanak (TK), Mu’ti belum bisa memastikan. Ia akan mengkaji pembelajaran ini mulai tingkat sekolah dasar (SD).
“Belum (pembicaraan matematika di TK), pembicaraan kemarin (bersama Prabowo) untuk pendidikan dasar. Mungkin kelas 1 sampai kelas 4,” tandas Mu’ti.
(det/nwk)