Jakarta –
Kelulusan Bahlil Lahadalia ditangguhkan sejak Selasa (12/11/2024). Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) 2024-2029 tersebut sebelumnya telah menjalani sidang terbuka promosi doktor di Sekolah Kajian Stratejik dan Global, Universitas Indonesia (SKSG UI) pada Rabu (16/10/2024).
Terkait penangguhan kelulusan Bahlil Lahadalia dari UI, Rektor UI 2024-2029 Heri Hermansyah mengatakan pihaknya masih menunggu hasil investigasi Dewan Guru Besar (DGB) UI.
“Jadi saya masih menunggu hasil investigasi dari Dewan Guru Besar Universitas Indonesia. Jadi tentunya kita sebagai eksekutif, menunggu hasil itu,” kata Heri usai pelantikannya sebagai rektor UI baru di Balai Purnomo UI, Rabu (4/12/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nasib SKSG UI
Sementara itu terkait nasib Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) UI, Heri mengatakan pihaknya juga masih menunggu rekomendasi dari tim audit dan hasil investigasi etik oleh DGB UI.
“Sesuai dengan surat edaran yang ada, ada dua hal di sana. Pertama adalah rekomendasi untuk melakukan audit akademik. Yang kedua adalah rekomendasi dari DGB untuk etik,” terangnya.
“Jadi sekarang sebagai eksekutif, kita menunggu rekomendasi dari tim audit hasil investigasi etik oleh DGB UI,” sambung Heri.
Ia menambahkan pihaknya juga akan memperbaiki penjaminan mutu pendidikan tinggi di sekolah-sekolah pascasarjana UI, khususnya di SKGS. Termasuk di dalamnya yakni pembenahan prosedur operasi standar.
“Di internal kita akan bisa sambil berjalan untuk memperbaiki penjaminan mutu. Tentunya kita harus evaluasi sehingga penjaminan mutu di seluruh sekolah di Universitas Indonesia bisa prudent seperti yang di fakultas-fakultas lain, yang perangkat penjaminan mutunya ada,” jelasnya.
“Jadi ada unit penjaminan mutu, ada suatu proses yang kemudian ada SOP yang jelas, dan kemudian orang-orang yang kemudian melakukan penjaminan mutunya, orang, dan unit. Kita akan melakukan pembenahan dengan melakukan kelengkapan-kelengkapan perangkat penjaminan mutu di SKSG,” ucapnya.
Saat sidang promosi doktor di SKSG UI, Bahlil dinyatakan lulus dengan predikat cum laude. Disertasi Bahlil berjudul “Kebijakan, Kelembagaan, dan Tata Kelola Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia”.
Sidang promosi doktor Ketua Umum Partai Golkar tersebut saat itu juga dihadiri Wakil Presiden ke-13 RI Ma’ruf Amin, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, mantan Ketum Partai Golkar Aburizal Bakrie, serta sejumlah politisi.
Promotor sidang promosi doktor Bahlil Lahadalia adalah Prof Dr Chandra Wijaya, MSi, MM. Sedangkan ko-promotor yakni calon rektor UI 2024-2029 asal Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UI Dr Teguh Dartanto SE, ME dan Direktur SKSG Athor Subroto PhD.
Usai dikabarkan selesai sidang, muncul kontroversi atas karya ilmiah Bahlil Lahadalia di media sosial.
Penangguhan Kelulusan Bahlil Lahadalia dari Program Doktor UI
Pemberitahuan penangguhan kelulusan S3 Bahlil Lahadalia kemudian disampaikan Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) UI Dr (HC) KH Yahya Cholil Staquf melalui lampiran siaran pers pada Nota Dinas Ketua MWA No ND-539/UN2.MWA/OTL.01.03/2024.
Pada pemberitahuan tersebut, UI meminta maaf kepada masyarakat atas permasalahan terkait Bahlil Lahadalia yang tercatat sebagai sebagai mahasiswa Program Doktor (S3) Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG). UI mengakui masalah tersebut antara lain bersumber dari kekurangan UI sendiri.
Untuk itu, kelulusan Bahlil Lahadalia dari Program Doktor (S3) SKSG ditangguhkan sesuai Peraturan Rektor Nomor 26 Tahun 2022. Kelulusannya akan mengikuti keputusan sidang etik.
Dewan Guru Besar (DGB) UI sendiri dijadwalkan melakukan sidang etik terhadap potensi pelanggaran yang dilakukan dalam proses pembimbingan mahasiswa Program Doktor (S3) di SKSG. Sidang ini membahas apakah proses pembimbingan mahasiswa S3 SKSG UI dan penyelenggaraan pendidikannya berlangsung profesional dan bebas dari potensi konflik kepentingan.
Lebih lanjut, UI memutuskan untuk menunda sementara (moratorium) penerimaan mahasiswa baru di Program Doktor (S3) SKSG sampai audit yang komprehensif terhadap tata kelola dan proses akademik di program tersebut selesai dilaksanakan agar proses pendidikan di lingkungan UI berjalan sesuai aturan.
Keputusan tersebut didasarkan pada audit investigatif yang dilaksanakan Tim Investigasi Pengawasan Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terdiri dari unsur Senat Akademik dan Dewan Guru Besar UI. Audit pada Program Doktor (S3) SKSG UI tersebut meliputi pemenuhan persyaratan penerimaan mahasiswa, proses pembimbingan, publikasi, syarat kelulusan, dan pelaksanaan ujian
Klarifikasi Nota Dinas
Terpisah, Ketua MWA UI yang juga Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu menjelaskan poin penting yang disampaikan adalah bukan tentang penangguhan gelar doktoral melainkan penangguhan yudisium Bahlil.
“Itu penangguhan yudisium (bukan penangguhan gelar doktoral) Bahlil,” katanya yang dipanggil Gus Yahya tersebut kepada wartawan di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Jumat (15/11/2024).
Kelulusan program doktoral ditentukan berdasarkan ujian promosi dan yudisium. Bahlil yang belum menyelesaikan masa studi selama 4 semester menurutnya menjadikan nota dinas dirilis sebagai penangguhan kelulusannya.
“Ujian promosinya kan sudah. Ya nggak bisa serta-merta (yudisium dan wisuda karena belum 4 semester). Itu berarti harus ditangguhkan yudisiumnya itu,” kata Gus Yahya.
“Saya belum cek lagi batas 4 semester itu sampai kapan. Karena aturannya menurut peraturan Rektor Nomor 26 2022 ini harus pas semester. Maksudnya (jika tidak wisuda) harus maju sampai seluruh masa studi selesai,” sambungnya.
Yahya sendiri mengatakan nota dinas tersebut seharusnya menjadi dokumen internal. Lebih lanjut, bukan MWA yang seharusnya mengeluarkan siaran pers, tetapi pihak eksekutif kampus, yakni rektorat.
Bahlil: Bukan Penangguhan, Wisuda Desember
Sementara tu, Bahlil mengatakan dirinya sudah mendapatkan rekomendasi dari pihak universitas.
“Saya belum tahu isinya. Tapi yang jelas bahwa kalau rekomendasinya mungkin sudah dapat. Saya sudah dapat,” kata Bahlil di Gedung DPR, Rabu (13/11/2024), dikutip dari detikFinance.
Ia menilai dirinya tidak diberi penangguhan, tetapi memang wisudanya akan digelar pada akhir tahun ini. Disertasinya sendiri saat itu ia sebut dalam proses perbaikan.
“Di situ yang saya pahami bukan ditangguhkan tapi memang wisuda saya itu harusnya di Desember, ucapnya.
“Jadi setelah perbaikan disertasi baru dinyatakan selesai. Selebihnya rinciannya nanti tanya di UI aja, ya,” imbuhnya.
(twu/nah)