Jakarta –
Anak berusia 12 tahun rata-rata baru lulus dari sekolah dasar. Namun, berbeda dengan anak jenius satu ini yang bernama Suborno Isaac Bari.
Tahun ini, ia lulus dari Malverne Union Free School District, New York, Amerika Serikat (setingkat SMA) pada usia 12 tahun. Bahkan, sebentar lagi Suborno akan berkuliah di New York University (NYU).
“Rasanya sangat menyenangkan,” katanya dilansir dari The Washington Post, Jumat (2/8/2024).
Suborno merasa sangat senang bisa mulai berkuliah terlebih di bidang yang sangat digemarinya. Sang ayah, Rashidul Bari pun masih tak menyangka putranya bisa menyelesaikan pendidikan menengah atas di usia 12 tahun.
Usia 2 Tahun Hafal Tabel Periodik
Suborno mulai mengucapkan kata pertamanya di usia enam bulan. Pada usia 2 tahun, ia sudah bisa menghafal tabel periodik.
Keunggulan akademisnya diakui Suborno sangat didukung oleh keluarga. Kedua orang tuanya sama-sama berprofesi sebagai pengajar sehingga membuat dirinya hobi belajar.
Semasa taman kanak-kanak dan sekolah dasar, Suborno senang membaca buku teks universitas milik sang ayah. Ayah Suborno adalah kandidat doktor di Universitas Columbia dan sekarang mengajar fisika di sekolah menengah.
Begitu pun ibunya, adalah guru sekolah dasar yang merupakan lulusan program pendidikan usia dini di City College of New York. Kala usia 2 tahun, Suborno sempat diwawancarai wakil rektor dari universitas almamater ibunya tersebut.
Begitu pun sang kakak, Refath Bari sangat menggemari sains seperti dirinya. Kakaknya tersebut baru saja lulus sarjana sains di City College of New York di usia 21 tahun.
Pernah Dapat Penghargaan dari Barack Obama
Kejeniusan Suborno membuat Presiden Amerika Serikat tahun 2016, Barack Obama memberinya surat penghargaan. Sejak itu Suborno, mulai mendapat banyak tawaran dari universitas.
Pada usia 7 tahun, Suborno diundang sebagai dosen tamu bidang fisika oleh Universitas Mumbai. Suborno sendiri memang sangat tertarik pada bidang fisika dan matematika.
Saat menempuh pendidikan di Malverne Union Free School District, Suborno mengambil lima kelas penempatan sekaligus dan lulus setiap ujiannya dengan skor tertinggi.
Saat di Malverne Union Free School District, para guru sudah sangat sadar bahwa Suborno adalah siswa jenius. Selain di bidang eksak, Suborno juga sangat unggul dalam membaca.
“Kami segera menyadari bahwa ia mampu menangani lebih banyak hal daripada anak-anak pada umumnya,” kata Rebecca Gottesman, direktur konseling K-12 di Malverne Union Free School District.
Selama bersekolah di sana, Suborno diberikan kesempatan belajar di tingkat kelas lebih tinggi pada pagi hari. Lalu, sore hari ia kembali ke kelas dasar agar bisa bermain dengan anak seusianya.
“Saya benar-benar merasa betah, baik saat bersama anak-anak berusia 10 dan 11 tahun, maupun saat saya di sekolah menengah atas. Itu tidak terlalu penting bagi saya,” ungkap Suborno.
Diakui oleh Gottesman, Suborno sering membantu temannya yang kesulitan belajar. Termasuk kepada teman yang lebih tua.
“Meskipun dia sangat cerdas, dia tidak mengintimidasi. “Dia hangat, dia menarik, dia ingin membantu semua orang,” ujar Gottesman.
Mulai Kuliah di NYU pada Agustus 2024
Di musim panas tahun ini, Suborno mengambil kursus fisika dan matematika di New York City College of Technology. Ia mengambil kelas tersebut untuk mempersiapkan diri sebagai mahasiswa baru.
“Dia bersikeras mengikuti kursus-kursus ini. Saya mengantarnya dari satu kampus ke kampus lainnya,” kata ayahnya.
Tawaran dari NYU datang pada bulan Maret 2024 lalu saat dirinya masih berusia 11 tahun. Ia akan mulai kuliah sebagai mahasiswa komputer pada bulan Agustus dan untuk meraih gelar sarjana di bidang matematika dan fisika.
“Saya merasa siap untuk kuliah, tidak hanya secara akademis tetapi juga secara sosial,” katanya.
Di usianya yang masih belia, Suborno telah berpikir soal rencana-rencana luar biasa di masa depannya. Ia berkeinginan menjadi prosesor di bidang fisika dan matematika.
“Saya masih punya banyak waktu luang yang saya inginkan. Saya tidak ingin membuang-buang waktu hanya untuk duduk-duduk saja,” tuturnya.
(cyu/pal)