Jakarta –
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menyampaikan bahwa keputusan terkait pembelajaran siswa selama Ramadan 2025 akan diumumkan sebentar lagi.
Ia mengatakan ketiga menteri yang bersangkutan termasuk dirinya sudah menandatangani Surat Keputusan Bersama (SKB). Keputusan pembelajaran Ramadan ini selesai disepakati Mendikdasmen, Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar, dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.
“Untuk pembelajaran bulan Ramadan sudah selesai, saya sudah tanda tangan, Menteri Agama sudah tanda tangan,” kata Mu’ti saat ditemui di Gedung Pusdatin Kemendikdasmen, Ciputat, Tangerang Selatan pada Selasa (21/1/2025).
Mu’ti dan Menag telah menandatangani kemarin, Senin (20/1/2025). Sementara Mendagri Tito Karnavian dikabarkan baru saja menekan SKB tersebut pada hari ini.
“Tadi Pak Mendagri sudah tanda tangan,” sambung Mu’ti.
Dengan demikian, informasi resmi terkait kepastian pembelajaran Ramadan bisa diinformasikan sesegera mungkin. Mu’ti mengimbau masyarakat untuk bersabar menunggunya.
“Segera setelah nanti saya ke kantor, atau sekarang lah, nanti saya bisa bagikan ke teman-teman (wartawan) mengenai pembelajaran ini,” tutur Mu’ti.
Sementara itu, untuk keputusan resmi pembelajaran Ramadan ini akan dilakukan langsung oleh Presiden Prabowo lewat rapat kabinet. Mu’ti berharap Presiden bisa menyepakatinya esok hari juga.
“Mudah-mudahan rapat kabinet besok sore itu dapat diputuskan. Nanti soal isinya bagaimana ya kita diajari oleh agama untuk jadi orang yang sabar,” ujarnya.
Sebelumnya Mu’ti menuturkan bahwa di dalam surat edaran yang telah disepakati nantinya ada prosedur lengkap pembelajaran siswa selama Ramadan. Tak hanya bagi siswa Muslim, pihaknya juga sudah membuat ketentuan bagi siswa non-Muslim.
“Di dalamnya juga nanti ada prosedur yang mengatur bagaimana para murid yang selain beragama Islam. Jadi, kegiatan apa yang mereka lakukan selama bulan Ramadan itu di dalam surat edaran,” jelas Mu’ti di Gedung A Kemendikdasmen, Jalan Jenderal Sudirman, Senin (20/1/2025) kemarin.
Kepada masyarakat Mu’ti menegaskan bahwa kegiatan siswa selama Ramadan bukanlah liburan. Namun, lebih tepatnya pembelajaran selama Ramadan.
“Jadi libur Ramadan itu, bahasanya bukan libur Ramadan ya, karena ada yang nulis libur Ramadan. Bahasanya, pembelajaran di bulan Ramadan,” kata Mu’ti.
(cyu/nwy)