Jakarta –
Para dosen yang berstatus ASN patut berbahagia. Tunjangan kinerja (tukin) yang sudah dijanjikan sejak era Menteri Nadiem Makarim lima tahun lalu akhirnya dapat terlaksana. Kabar gembira ini disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani. Dalam keterangan tertulisnya, Lalu Arie menyebut jika Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menyetujui tunjangan kinerja (tukin) dosen Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Ini tentu kabar baik bagi para dosen ASN. Tidak lama lagi mereka akan mendapatkan hak mereka yang selama lima tahun tertunda,” ujar Lalu Ari, dilansir situs DPR, Jumat (17/1/2025), ditulis Rabu (22/1/2025).
Aturan ini sebenarnya muncul pertama kali usai terbitnya Undang-Undang No 5 Tahun 2014 tentang ASN. Dalam undang-undang ini ditegaskan jika ASN berhak memperoleh gaji yang adil dan layak sesuai dengan beban kerja, tanggung jawab, dan resiko pekerjaannya. Selain itu, ASN berhak memperoleh jaminan sosial.
Di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tunjangan kinerja berlaku bagi ASN dan tenaga kependidikan administratif yang sudah bersertifikat. Menanggapi hal ini, Ketua Aliansi Dosen ASN Kemendikti Saintek Seluruh Indonesia (Adaksi), Anggun Gunawan mengusulkan jika Peraturan Presiden (Perpres) harus dibuat. Peraturan ini nantinya diharapkan dapat mengatasi permasalahan ini. Menurutnya, pemberian tukin yang merata kepada seluruh dosen ASN Kemendikbud Ristek akan menjadi terobosan penting untuk menciptakan keadilan di lingkungan pendidikan tinggi.
“Kami mengajak seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, akademisi, dan masyarakat luas, untuk mendukung upaya ini demi menciptakan ekosistem pendidikan tinggi yang lebih baik dan berkeadilan di Indonesia,” ujar Anggun.
Sementara itu, Lalu Arie menyebut jika anggaran tukin dosen yang disetujui Kemenkeu sebesar Rp2,5 triliun. Anggaran ini jauh lebih sedikit dari angka yang diajukan di awal yaitu Rp10 triliun.
“Namun untuk kepastian besaran tukin dosen ASN, kita tunggu data resmi dari Kemenkeu dan Kemendikti Saintek. Yang jelas kami akan kawal pencairan tukin dosen sampai tuntas,” ungkap Lalu Ari.
Mengutip detikEdu, ketentuan besaran tukin dosen dan tunjangan lainnya berdasarkan Pasal 59 ayat 1-4 Permendikbud Ristek No 44 tahun 2024 adalah sebagai berikut:
1. Besaran tunjangan profesi bagi dosen setara dengan satu kali gaji pokok dosen ASN.
2. Besaran tunjangan khusus bagi dosen setara dengan satu kali gaji pokok Dosen ASN.
3. Besaran tunjangan kehormatan bagi profesor setara dengan dua kali gaji pokok dosen aparatur sipil negara.
Kini setelah anggaran diteken, para dosen ASN tinggal menunggu waktu untuk proses pencairannya. Terkait hal ini, Lalu Arie menyebut jika Komisi X DPR RI akan mengawal dan mendorong transparansi proses perhitungan pencairan tukin. Lalu, bagaimana skema pencairan tukin nantinya? Apa saja yang dapat dibantu oleh DPR agar tukin tersebut dapat dibagikan lebih cepat? Simak diskusinya bersama Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, dalam Editorial Review.
Membahas topik lain, detikSore hari ini akan bergabung dengan detikjateng untuk membahas kabar terkini dari peristiwa tanah longsor di Pekalongan. Seperti diberitakan detikJateng, hingga siang ini sudah ada 19 korban tertimbun yang ditemukan. Sejumlah relawan serta pasukan K9 masih berusaha mencari korban lain yang masih terkubur longsoran. Bagaimana situasi terbarunya? Ikuti laporan jurnalis detikJateng langsung dari lokasi.
Menutup edisi kali ini, detikSore akan kembali menghadirkan Firman Marihot, Digital Officer InvestasiKu. Sore ini ia akan memaparkan strategi investasi untuk meraih target 100 juta pertama secara cepat. Firman mengatakan, target perlu dibuat agar seseorang memiliki motivasi yang lebih besar untuk mencapainya.
“Menetapkan target seperti Rp10 juta atau Rp100 juta memberikan kamu motivasi dan arah. Mulai dari target kecil, kamu akan semakin percaya diri untuk mengejar angka yang lebih besar di masa depan. Saat kamu berhasil mencapai milestone pertama, semangat untuk terus meningkatkan investasimu akan tumbuh,” katanya.
Lalu apa saja strateginya? Bagaimana cara menentukan target yang sesuai? Ikuti diskusinya dalam Sunsetalk jelang matahari terbenam nanti.
Ikuti terus ulasan mendalam berita-berita hangat detikcom dalam sehari yang disiarkan secara langsung langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 15.30-18.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom. Jangan ketinggalan untuk mengikuti analisis pergerakan pasar saham jelang penutupan IHSG bersama InvestasiKu di awal acara. Sampaikan komentar Anda melalui kolom live chat yang tersedia.
“Detik Sore, Nggak Cuma Hore-hore!”
(vys/vys)