Jakarta –
Tim Formatur Sekolah Rakyat hari ini, Kamis 13 Maret 2025 mengunjungi Sekolah Menengah Atas (SMA) Unggulan CT Arsa di Sukoharjo, Jawa Tengah. Kunjungan dipimpin langsung oleh Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat yang juga mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Profesor M.Nuh. Turut menyertai M Nuh antara lain Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial Robben Rico, perwakilan dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, perwakilan Kementerian Pekerjaan Umum serta dari Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Rombongan Tim Formatur Sekolah Rakyat yang tiba di SMA Unggulan CT Arsa Sukoharjo ada pukul 09.00 WIB disambut langsung oleh Sekretaris CT Arsa yang juga Direktur Transmedia Latif Harnoko dan Kepala SMA Unggulan CT Arsa Usdiyanto. M Nuh mengatakan kunjungan Tim Formatur Sekolah Rakyat ke SMA Unggulan CT Arsa kali ini adalah sebagai tindak lanjut dari kunjungan Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) pada 18 Januari lalu.
Dalam kunjungannya ketika itu, Gus Ipul mengatakan bahwa pembangunan SMA Unggulan CT ARSA Foundation, yang memberdayakan anak yatim-piatu dan dari keluarga miskin ekstrem, sejalan dengan program Presiden Prabowo Subianto. Konsep yang diterapkan di SMA Unggulan CT Arsa akan coba diadopsi untuk pembangunan Sekolah Rakyat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sehingga, menurut Nuh, kunjungan Tim Formatur Sekolah Rakyat kali ini adalah untuk melihat langsung konsep dan mekanisme yang diterapkan di SMA Unggulan CT Arsa. “Ikut terjun ke sini melihat langsung diskusi langsung dengan teman teman yang ada di sini. Sehingga dia punya pengalaman persis yang di sini apa?” kata M Nuh kepada wartawan di Sukoharjo, Jawa Tengah 13 Maret 2025.
Lebih lanjut M Nuh mengatakan bahwa secara prinsip tujuan didirikannya Sekolah Rakyat sama dengan SMA Unggulan CT Arsa, yakni memutus mata rantai kemiskinan melalui Pendidikan yang berkualitas. Sehingga dalam waktu yang pendek ini menjadi hal yang sangat tepat menjadikan SMA Unggulan CT Arsa sebagai referensi dan rujukan bagi Sekolah Rakyat.
![]() |
“Jadi kenapa SMA Unggulan CT Arsa sebagai referensi, sebagai rujukan sebagai model dari sekolah rakyat ini karena ini sudah teruji dan sudah terbukti. Pak Mensos melihat di sini (SMA Unggulan CT Arsa) memang inputnya anak anak miskin dan miskin ekstrem. Hasilnya pun sudah nyata,” kata M Nuh.
Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial Robben Rico menambahkan Tim Formatur Sekolah Rakyat dalam kunjungannya kali ini ingin belajar tata kelola sekaligus memfinalkan petunjuk teknis mulai dari seleksi penerimaan siswa, pengelolaan asrama, pembelajaran hingga ujian.
“Satgas yang sudah kami susun dalam satu bulan terakhir ingin kami finalkan sehingga kami bisa berjalan sesuai dengan jadwal yang sudah kami tentukan ini tentu yang utama tujuan kami ke sini karena SMA ini SMA unggulan CT Arsa Foundation ini contoh baik dan contoh riil yang acara prinsip sama dengan yang akan dirintis dalam Sekolah Rakyat ini,” kata Robben.
Sekretaris CT Arsa Latif Harnoko dan Kepala SMA Unggulan CT Arsa Usdiyanto dengan sangat antusias melayani permintaan Tim Formatur Sekolah Rakyat. Diawali dengan Latif Harnoko yang memaparkan tentang awal mula berdirinya SMA Unggulan CT Arsa, cerita tentang perekrutan calon kepala sekolah, sistem seleksi penerimaan siswa baru hingga penyusunan dan pengawasan saat ujian.
“Pokoknya saya akan blak-blakan, apa yang bapak ibu butuhkan akan saya jawab secara blak-blakan,” kata pria yang akrab disapa Noko itu.
![]() |
Pun begitu dengan Kepala SMA Unggulan CT Arsa Usdiyanto. Dia dengan ramah melayani dan menjelaskan semua hal terkait dengan SMA Unggulan CT Arsa. Hal ini sesuai dengan arahan langsung Chairman CT Corp Chairul Tanjung. “Pesan Pak CT (Chairul Tanjung), tolong Pak Us bantu untuk kepentingan bangsa dan negara,” kata Usdiyanto menirukan arahan Chairul Tanjung.
(erd/erd)