Jakarta –
Situs-situs bersejarah dunia sempat mengalami musibah kebakaran beberapa tahun lalu. Tim pengembangan museum Prancis atau France Muséums Développement (FMD) menemukan jika museum-museum lain belum punya langkah mitigasi dalam mengatasi bencana ini.
Seperti diketahui, Museum Nasional Jakarta sempat dilalap api pada September 2023 lalu. Kebakaran ini menghanguskan enam ruang pamer koleksi prasejarah di Gedung A Museum Nasional.
Beberapa tahun sebelumnya, tepatnya pada 2019, Prancis juga mengalami hal serupa. Katedral bersejarah, Notre Dame, Prancis, mengalami kebakaran hebat hingga menghancurkan atap gedung. Melansir dari CBS News terbitan Mei lalu, restorasi Notre Dame masih berlangsung dengan progres yang signifikan.
Menyoroti dua kejadian ini, perwakilan dari FMD Chief Registrar, Deputy Programming and Production Director, Isabelle Hyvernat, menemukan jika museum lain juga belum memiliki persiapan dalam menghadapi kecelakaan serupa.
“Ternyata kita tahu setelah ada kebakaran itu bahwa museum-museum lain juga belum ada yang punya persiapan untuk menghadapi kecelakaan seperti itu,” ujarnya dalam Pembukaan Lokakarya Manajemen Koleksi dan Kuratorial di Hotel Morrissey, Jalan K.H. Wahid Hasyim Nomor 70, Jakarta, Senin (1/7/2024).
Kendati demikian, Isabelle mengatakan jika pihak museum bisa belajar dari kedua kejadian di atas. Ia menilai sangat penting untuk membuat rencana mitigasi hingga membangun kerja sama dalam memulihkan museum.
“Kita bisa bekerja sama dengan pemadam kebakaran. Jadi orang-orang pemadam kebakaran itu diajak di training oleh kita untuk kalau ada kebakaran nanti mana dulu yang diselamatkan,” jelasnya.
Di samping itu, ia menegaskan agar pihak museum bisa membuat rencana mitigasi serta prioritasnya.
“Kta bisa memilih rencana. Jadi, langkah pertama, langkah kedua, langkah ketiga. Dan apa prioritasnya ketika sesuatu yang sangat penting terjadi,” paparnya.
Berkenaan dengan pembukaan lokakarya itu, Isabelle berharap para peserta dapat menemukan atau menyusun rencana mitigasi museum.
“Saya berharap mungkin pada akhir minggu kita akan membuat rencana untuk masa depan [museum],” pungkasnya.
(nir/nwy)