Jakarta –
Universitas Terbuka Jakarta (UT Jakarta) menyelenggarakan acara seminar pendidikan yang berlangsung pada pukul 08.00-12.00 di Gedung Universitas Terbuka Convention Center (UTCC), Pondok Cabe. Acara seminar ini bertajuk ‘Wujudkan Generasi Muda Berkarakter dan Berintegritas: Pendidikan Moral sebagai Kunci Masa Depan Bebas Kekerasan Mental dan Seksual’ dan dihadiri sekitar 1.238 orang undangan dari total 3.064 lulusan UT Jakarta
Acara seminar pendidikan ini adalah bentuk rangkaian kegiatan wisuda daerah UT Jakarta yang akan diselenggarakan pada tanggal 29 September 2024. Seminar ini dibuka langsung oleh Direktur Universitas Terbuka Jakarta Edward Zubir.
“Lulusan UT Jakarta merupakan bagian dari agen perubahan yang dapat memberikan angin segar ke dalam masyarakat, karena dari awal menjadi mahasiswa, seluruh lulusan diberikan bekal nilai-nilai moral yang kuat yang berdasar pada budaya dasar Universitas Terbuka yakni KIIARA (Kualitas, Integritas, Inovasi, Aksesibilitas, Relevansi, Akuntabilitas),” ujar Edward, Sabtu (28/9/2024).
“Melalui budaya kuat dan keterampilan belajar mandiri yang selalu diterapkan selama menjadi mahasiswa UT, diharapkan ketika lulus dapat membentuk moral yang positif dan dapat berkontribusi untuk menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari kekerasan mental dan seksual,” ujar imbuhnya.
Edward menegaskan bahwa mahasiswa UT sejak awal telah mendapatkan pendidikan moral ketika menjadi mahasiswa baru saat mengikuti Orientasi Studi Mahasiswa Baru (OSMB). Pada osmb, terdapat salah satu materi yang menekankan pada berbagai nilai-nilai moral yang perlu dijunjung tinggi sebagai mahasiswa.
Tujuannya, agar selama menjadi mahasiswa serta ketika lulus terbiasa melakukan berbagai aktivitas yang didasarkan pada nilai-nilai moral, integritas, kemandirian dan rasa hormat antar sesama.
Selain itu, acara seminar ini digelar dalam rangka melihat fenomena kekerasan seksual yang terjadi di masyarakat baik di sosial media maupun media mainstream lainnya.
“Kita tahu akhir-akhir ini kan luar biasa, yang kita terima baik melalui media sosial, baik mainstream maupun yang tidak mainstream. Bagi mereka yang mendalami agama itu, dia pasti tahu lah ini tanggung jawab siapa,” ujar Edward
“Pokoknya keluarga kita, orang tua dan terus dikita melihat lagi dimana salahnya ujung-ujungnya itu sebenernya di pendidikan moral, sehingga Alumni wisudawan ini setidaknya harus menyentuh ke sanubarinya, oleh dari perguruan tinggi dia sebelum mereka dikembalikan ke masyarakat,” sambung Edward.
Menurut Edward, acara seminar ini sejalan dengan visi dan misi dari Universitas Terbuka.
“Iya sebetulnya juga yang disampaikan oleh narasumber tadi juga berkaitan dengan kami. Ada konsistensi di situ, tes resistensi, ada juga integritas di situ. Yang sebetulnya integritas dan eksistensi itu juga kita bekali mahasiswa waktu pertama kuliah”, ungkap Edward.
Peran Universitas Terbuka dalam menggelar seminar pendidikan ini juga untuk membekali calon wisudawan setelah mengenyam pendidikan di UT.
“Nah kalau orang tua sekarang kan mereka dilepas ya, kita di dalam perjalanannya sudah membekali mereka. Sebetulnya bagaimana dia sebagai mandiri yang harus jujur ya harus bisa dipercaya, sehingga diharapkan menjadi bagian dari habit atau kebiasaan mereka” ungkap Edward.
Dalam kesempatan ini, Edward menyampaikan bahwa Universitas Terbuka telah mendapatkan akreditasi unggul (A) dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), yang membuat wisudawan periode II tahun 2024/2025 jadi lebih percaya diri.
“Tentunya ada pengaruhnya, karena dia akan merasakan bahwa dia lulusan dari perguruan tinggi yang itu tidak terbantahkan untuk dirinya. Dan juga tentunya pengakuan dari luar, khususnya perguruan tinggi akreditasi A,” tuturnya.
Edward pun berharap para wisudawan dapat membawa nama baik almamater dan kehormatan institusi.
“Tentunya diharapkan menjaga nama baik kehormatan institusi karena kalau tidak dia jaga itu dia yang rugi sendiri dan juga kita,” ujarnya. .
Seminar Pendidikan oleh Elly Risman
Sementara itu, dalam paparannya psikolog Elly Risman mengatakan bahwa peran orang tua atau kampus berperan penting dalam membentuk moral kepada calon wisudawan. Ia berpesan ke depannya kepada wisudawan saat sudah berkeluarga atau mau membentuk keluarga, lebih mengetahui bahwa tidak harus hidup sesuai budaya. Hal tersebut yang pertama sekali harus berani digeser atau dirubah.
Selain itu, Elly juga berharap pihak UT untuk membuat pembelajaran mengenai adult education ‘how to teach adult’ dalam mendukung upaya pembentukan moral mahasiswa karena lebih efisien dalam menyampaikan pesan.
“Karena saya tadi 80% saya menggunakan pendekatan adult education karena saya menghargai. Jadi untuk ke depan hidup menjadi semakin lebih kompleks pesan harus sampai. Oleh sebab itu diperlukan metode atau cara untuk menyampaikan pesan itu supaya lebih efisien,” ungkapnya.
Elly juga berharap dalam seminar pendidikan moral ini dapat mencerahkan para calon wisudawan ke depannya setelah lulus dari UT ingin menjadi apa.
Sebagai informasi, seminar akademik ini memfokuskan pada pentingnya pendidikan moral yang perlu ditanamkan sejak dini, khususnya dimulai dari pengasuhan dalam keluarga. Kunci penting dari pendidikan moral berawal dari pola asuh orang tua, yang paling utama dari peran ayahnya.
Seorang ayah memiliki peranan penting dalam mempersiapkan anak dengan kualitas moral yang baik, caranya dimulai dari memperbaiki pola pengasuhan dan komunikasi dengan anak.
Jadi, orang tua, baik ayah dan ibu, keduanya memiliki tanggung jawab penuh dalam mendidik, merawat dan membentuk kualitas moral anak sejak dini sehingga anak ketika dewasa memiliki pengendalian dan kesadaran yang tinggi untuk berperilaku positif berdasarkan nilai-nilai moral yang berlaku di masyarakat.
Selanjutnya, selain keluarga, kunci pendidikan moral tergantung juga pada bagaimana institusi pendidikan secara konsisten menanamkan nilai-nilai moral dan kemanusiaan. Universitas Terbuka Jakarta adalah salah satu institusi pendidikan yang sangat mengedepankan pembelajaran dengan menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan integritas.
Sistem pendidikan di Universitas Terbuka yang memfokuskan pada penerapan belajar mandiri dan sistem evaluasi pembelajaran yang sangat objektif dan dijaga kualitasnya, akhirnya menuntut mahasiswanya agar dapat beradaptasi untuk menerapkan integritas, komitmen tinggi, mandiri, inovatif dan nilai nilai moralitas lainnya. Dengan begitu, ketika lulus, alumni UT sudah terbiasa dalam menerapkan nilai-nilai moral tersebut dalam kehidupan sosial dan profesionalnya.
(Content Promotion/Universitas Terbuka)