Jakarta –
Baru-baru ini dua video siswa SMP membantah gurunya viral di media sosial. Sang siswa di Grati, Pasuruan, Jawa Timur tersebut tampak membantah guru saat ditanyai soal PR yang tidak ia kerjakan dan membanting buku.
“Dadi lek bunda ngajar sampeyan nggak ngrungokno ta (Jadi kalau ibu mengajar kamu tidak mendengarkan)?” Tanya guru di video tersebut.
“Ndak ngrungokno (Tidak mendengarkan)!” Jawab sang siswa dengan kesal.
“Nggak tau ngrungokno (Tidak pernah mendengarkan)?” Balas gurunya.
“Iyo (Iya)!” Ucap siswa tersebut.
“Terus, sampeyan gunane opo sekolah (Terus apa gunanya kamu sekolah)?” Tanya sang guru.
“Turu (tidur),” jawab siswa tersebut
“Turu ndek endi (tidur di mana)?” Tanya gurunya.
“Ndek pendeman, kuburan (di pemakaman),” kata si siswa.
Klarifikasi Viral Siswa Bantah Guru
Usai mendapat berbagai reaksi di media sosial, muncul video klarifikasi atas unggahan tersebut. Sang siswa pada video klarifikasi tampak didampingi orang tuanya dan pihak kepolisian setempat.
Sang siswa menuturkan sosok di video tersebut memang dirinya. Namun, kejadian di video viral tersebut terjadi satu tahun lalu. Ia juga sudah meminta maaf pada guru dan sekolahnya.
“Kejadian di video itu sudah setahun yang lalu, saya dan keluarga sudah minta maaf dan sudah dimaafin oleh pihak sekolah,” tuturnya, dikutip Minggu (20/10/2024).
Klarifikasi oleh Bhabinkamtibmas
Bhabinkamtibmas Desa Kedawungwetan, Grati, Pasuruan, Jatim Aipda Eko Aristya Handiyantono mengkonfirmasi kejadian di video tersebut terjadi tahun lalu. Saat itu, siswa tersebut juga diminta potong rambut agar sesuai aturan sekolah.
Aris mengatakan, pertanyaan soal PR dan potong rambut itu memicu sang anak bereaksi marah dan berbicara kasar. Sang guru merekamnya dengan niat dijadikan bukti perilaku siswanya tersebut.
“Anak ini terbilang nakal lah, ya. Kenakalan pelajar. Saat itu anak ini sudah disanksi tiga. Sudah diskors, pemanggilan orang tua, hingga percobaan. Bahkan mau dikeluarkan. Tetapi saat rapat komite akhirnya diputuskan tidak dikeluarkan,” kata Aris pada detikJatim, dilansir Minggu (20/10/2024).
Ia menambahkan, kepala sekolah SMP sang anak mengaku terkejut dan mempertanyakan kemunculan video tersebut di media sosial baru-baru ini.
“Waktu itu video disebarkan ke kalangan terbatas sebagai bukti. Pihak sekolah kaget sekarang baru viral,” ucapnya.
(twu/nwk)