Jakarta –
Pemandangan unik siswa SD ulangan dengan memakai topeng belakangan viral di TikTok. Per Rabu (13/11/2024), video tersebut telah ditonton 6 juta kali dengan lebih dari 500 ribu likes.
Intan Kusumaningrum, sang pemilik akun TikTok tersebut, merupakan Guru Kelas 6 SDN Sememi 1, Kota Surabaya, Jawa Timur. Ia bercerita, gagasan ulangan dengan topeng itu berawal saat adiknya mengirimkan video TikTok. Video tersebut berisi inisiatif siswa RI di daerah lain untuk memakai topeng unik saat ujian agar tidak menyontek.
Ia pun coba menerapkan inisiatif tersebut pada ulangan matematika siswanya pada 28 Oktober 2024 lalu. Sehari sebelum ulangan, siswa pun diminta membawa topeng.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Awalnya mereka nggak tahu kalau topengnya sebenarnya buat ulangan, buat penilaian harian ya. Mereka pikirnya mungkin untuk SAS, program di Surabaya, Sekolahe Arek Suroboyo. Jadi dikira tambahan untuk buat kreasi, produk, berkarya,” tuturnya pada detikEdu.
Sesaat sebelum ulangan tentang satuan waktu, Intan meminta siswanya untuk mengenakan topeng tersebut. Para siswa yang penasaran bertanya tujuan mereka memakai topeng saat ulangan.
“Lihat saja, nanti apa pelajaran yang kalian petik dari memakai topeng itu,” tutur Intan menirukan jawabannya saat itu pada siswa.
Tidak sampai 10 menit ulangan, para siswa tampak kesusahan mengerjakan soal sambil memakai topeng. Sebagian karena tak fokus ingin melihat topeng temannya yang lucu. Ada topeng robot, Anonymous, Spiderman, hingga Hulk.
Ada juga yang kesulitan karena memakai topeng tradisional ganongan atau Bujang Ganong, yaitu tokoh Patih Pujangga Anom dalam tari reog. Sebab, sang siswa harus menggigit topeng saat memakainya.
“Kan harus digigit topengnya tuh. Jadi nggak sampai 10 menit, saya selesaikan, saya berhentikan dulu ulangannya,” cerita Intan.
Para siswa pun diminta merefleksikan pembelajaran karakter dari pengalamannya memakai topeng saat penilaian harian. Intan mendapati, para siswa justru jadi mencoba fokus ke ulangan masing-masing.
“Dia nggak mau lihat-lihat temannya, karena kalau lihat temannya, waktunya akan habis buat ketawa. Lalu untuk lihat-lihat pun, terhalang oleh topeng. Mereka bilang, “Iya Bu, kita harus yakin pada diri sendiri, harus percaya diri, harus mengandalkan diri sendiri. Ada pembelajarannya untuk anak-anak,” ucapnya.
Intan mengatakan, ulangan saat itu merupakan kali pertama ia maupun siswa-siswa kelasnya menjajal penilaian harian dengan topeng. Untuk itu, siswanya ingin ke depannya ada keseruan lain di ulangan.
“Nanti aku ceritakan ke teman, Bu, kalau aku pernah ulangan pakai topeng, begitu katanya. Terus ternyata viral juga, mereka nggak tahu akan seviral ini,” ucapnya.
Ia menambahkan, para orang tua siswanya mendukung selama berdampak positif bagi anak-anak. Intan pun menekankan agar siswa tak harus membeli, tetapi dapat membuat sendiri di rumah maupun memakai topeng yang sudah ada.
“Jika tidak bawa, tidak apa-apa. Tetap boleh ikut ulangan,” tuturnya.
Berangkat dari reaksi siswanya, Intan berencana terus berinovasi dan menghadirkan kreasi baru agar siswanya tak takut dan tak jenuh untuk ulangan, serta menerapkan hal-hal baik dari praktik inovatif tersebut.
“Asal itu positif dan tidak memaksa,” tegasnya.
Intan diketahui berkonten kreatif di TikTok. Videonya antara lain merekam pengalamannya membuat diorama hingga menjahit. Ia berharap, masyarakat ke depan dapat melihat kontennya dari sisi positifnya.
“Saya ingin memperlihatkan, ini ada cara unik, cara baru, saat ulangan. Meskipun nggak 100 persen mereka (siswa) nyaman memakainya, mereka rupanya jadi fokus ke ulangannya. Jika melirik kiri-kanan, malah jadi ingin ketawa dan tidak fokus,” tuturnya.
Intan juga tak marah jika caranya turut diimplementasikan dan dimodifikasi pendidik lain selama bermanfaat.
“Atau kita bisa sama-sama sharing metode, model-model unik, agar pembelajaran anak-anak jadi lebih menyenangkan, demi memajukan pendidikan Indonesia yang lebih menyenangkan dan tidak menakutkan,” ucapnya.
(twu/nwy)