Jakarta –
Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq singgung pentingnya kerjasama yang baik antara pemerintah daerah (Pemda) dan pusat dalam jalankan program pendidikan. Hal tersebut disampaikannya dalam penutupan Konsolidasi Nasional Pendidikan Dasar dan Menengah (Konsolnas Dikdasmen) Tahun 2025, Rabu (30/4/2025).
Pelaksanaan Konsolnas di bulan April 2025 menurut Fajar memiliki makna tersendiri. Di bulan ini, tepatnya pada 25 April, Indonesia memperingati hari Otonomi Daerah (Otda).
“Salah satu inti dari Otda adalah desentralisasi pendidikan. Kita tahu komitmennya urusan pendidikan menjadi urusan bersama, urusan concurrent antara pusat dan daerah,” kata Fajar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Desentralisasi pendidikan menurut Fajar mensyaratkan tanggung jawab politik antara pusat dan daerah. Keduanya harus bisa bekerjasama dengan baik agar seluruh tujuan program pendidikan mencapai hasil maksimal.
“Kalau pusatnya semangat daerahnya senang hati, maka itu akan maksimal. Atau sebaliknya, daerahnya semangat dan pusatnya senang hati, itu juga akan menyambung,” tambahnya.
Rasa Kepemilikan Program Pendidikan
Fajar berharap Pemda punya rasa kepemilikan terhadap berbagai program pendidikan yang dikeluarkan pusat atau Kemendikdasmen. Rasa kepemilikan dinilainya menjadi kunci berhasil atau tidaknya program-program pendidikan.
Melalui Konsolnas, seluruh praktek baik dari berbagai daerah dibagikan secara terbuka. Hasilnya ditemukan bila Pemda pada dasarnya bisa menetapkan komitmen pendidikan yang bermutu dan berkualitas di tengah berbagai dinamika.
“Menurut saya ini forum yang sangat penting dan tentu harapannya kebijakan yang baik akan berhasil kalau eksekusinya juga sama baiknya,” ungkap Fajar.
Ia berharap berbagai praktek baik ini bisa dikembangkan menjadi inovasi yang baru. Sehingga bersama-sama antara Kemendikdasmen dan Pemda bisa mencapai tujuan pemerataan pendidikan.
Selepas kembali ke daerah masing-masing, Fajar berharap para peserta bisa memberikan kepastian kepada siswa dan para guru bila pendidikan Indonesia terus melaju. Serta terus berupaya dalam memeratakan pendidikan tanpa terkecuali.
Konsolnas 2025 membahas 10 isu strategis yang ada di dunia pendidikan Indonesia. Mulai dari wajib belajar 13 tahun dan pemerataan kesempatan pendidikan, revitalisasi sekolah, Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB), hingga kedaulatan Bahasa Indonesia dan revitalisasi bahasa daerah.
Seluruh isu strategis ini dibahas dalam sebuah sidang komisi yang terbagi dalam 8 topik pembahasan. Hasil sidang komisi berbentuk rekomendasi dari Kepala Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten-Kota seluruh Indonesia yang diberikan secara langsung kepada Kemendikdasmen.
(det/nwk)