Jakarta –
Program Magang Merdeka atau Magang dan Studi Independen Bersertifikat yang dinanti-nanti banyak mahasiswa sempat terhenti setelah pergantian pemerintahan. Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) akhirnya membuka program magang dengan nama baru.
Plt Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendiktisaintek, Berry Juliandi, mengatakan jika pihaknya sedang merancang Program Magang Berdampak. Program ini merupakan kelanjutan dari program MSIB.
“Ini bertujuan untuk menghubungkan dunia pendidikan dengan dunia kerja,” ujarnya dalam acara Ngopi bareng Kemdiktisaintek di Gedung D Komplek Kemendiktisaintek, Jalan Jenderal Sudirman, Pintu 1 Senayan, Jakarta Selasa (29/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Menurutnya, selama ini terjadi diskoneksi antara lulusan perguruan tinggi dengan keterampilan yang dibutuhkan dunia kerja. Dengan program Magang Merdeka, Kemendiktisaintek memastikan mahasiswa tidak hanya menguasai teori tetapi juga memiliki pengalaman praktis.
“Jadi program ini nanti akan menghubungkan mahasiswa dengan dunia industri dan nanti dunia industri ini yang kita pilih adalah dunia industri atau perusahaan yang menjadi pelaku-pelaku utama dalam perekonomian Indonesia,” paparnya.
Tentang Magang Merdeka MSIB
Pendaftaran Magang Merdeka MSIB merupakan momen yang ditunggu-tunggu para mahasiswa. Lewat program ini, mahasiswa bisa mendaftar ke perusahaan dan bidang kerja yang ingin ditekuni secara terpusat.
Biasa dibuka dua kali dalam setahun, mahasiswa dibuat menunggu lantaran pendaftaran MSIB 2025 yang tak kunjung dibuka.
Pada Januari 2025 lalu, Satryo Soemantri Brodjonegoro yang kala itu menjabat sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) mengatakan jika mahasiswa masih harus menunggu kabar dari hasil tinjauan pemerintah. Ia mengatakan, pihak Kemdikti masih melakukan review dari berbagai pihak, termasuk pengguna.
“Semua di-review lagi, semua, dilihat manfaatnya. Kalau dampaknya bagus, jalan terus. Ya, intinya kalau si mahasiswanya merasa puas, terus tempat dia magang juga merasa puas, itu sudah satu indikator bahwa itu akan terus,” katanya kepadadetikEdu, Jumat (10/1/2025) lalu.
Namun, pada pertengah Februari lalu, Satryo resmi mengundurkan diri menjadi Mendikti dan jabatannya digantikan oleh Prof Brian Yuliarto.
Kemudian pada bulan lalu, Brian Yuliarto mengatakan jika program magang bagi mahasiswa-mahasiswa kampus, tetap berjalan. Namun, pihak Kemdikti masih memberikan evaluasi.
“Kampus Merdeka ini kan intinya adalah bagaimana mahasiswa-mahasiswa berinteraksi dengan industri sehingga mereka bisa lebih siap ketika lulus dan terjun ke masyarakat, terjun ke industri,” ucapnya saat ditemui di Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu (23/3/2025) lalu.
“Kami sedang mengevaluasi kaitannya dengan jumlah SKS, untuk disebut sebagai Merdeka Belajar. Kami melihat, tidak harus SKS tertentu untuk disebut Merdeka Belajar. Tentu program ini masih (akan) berjalan, tapi kita lihat detailnya, sehingga lebih memudahkan bagi kampus dan juga bagi mahasiswa,” jelasnya kemudian.
Kini, mahasiswa tinggal menanti peluncuran dan pembukaan pendaftaran Magang Berdampak. Bagaimana detikers, tertarik mendaftar?
(nir/pal)