Jakarta –
CEO Meta dan salah satu orang terkaya di dunia, Mark Zuckerberg, memiliki sekolah bebas biaya di Bay Area California, Amerika Serikat. Namun, sekolah gratis tersebut akan segera ditutup pada akhir tahun ajaran 2025-2026 mendatang. Apa alasannya?
Sekolah yang dimaksud adalah The Primary School, yang dibuka pada 2016 oleh Mark Zuckerberg dan istrinya, Priscilla Chan melalui Chan Zuckerberg Initiative (CZI). Sekolah tersebut bertujuan untuk menggabungkan layanan kesehatan dan pendidikan bagi siswa sejak lahir hingga sekolah menengah atas.
Namun, kabar mengejutkan datang belum lama ini, ketika pihak sekolah mengumumkan rencana penutupan pada akhir tahun ajaran 2025-2026. Padahal, sekolah ini dibangun untuk mendukung pendidikan keluarga berpenghasilan rendah di wilayah Bay Area California, dekat dengan kantor pusat Meta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam keterangan yang dikutip dari CNN International, Rabu (30/4/2025), pihak sekolah menyebut penutupan tersebut sebagai “keputusan yang sangat sulit” dan hanya memberikan sedikit penjelasan.
Dukungan Dana dari CZI Ditarik
Melalui pernyataan resminya, pihak sekolah tidak memberi alasan pasti dan rinci kepada para wali murid di Primary School. Namun, laporan dari San Francisco Standard dan New York Times menyebutkan, hal ini terkait dengan CZI yang menarik dukungan untuk sekolah tersebut.
Selama hampir 10 tahun, CZI yang merupakan organisasi filantropi Mark dan istrinya, telah mendukung berjalannya Primary School sebagai sekolah yang inklusif dan mendukung komunitas di lingkungan tersebut. Pada Februari lalu, CZI mengumumkan akan fokus pada sains dan “mengurangi” investasinya dalam “advokasi sosial”.
Meski bakal ditutup, CZI berencana untuk mendonasikan USD50 juta kepada komunitas dan keluarga yang terkena dampak penutupan sekolah tersebut.
Selama beberapa tahun ke depan, CZI juga akan menyumbang untuk rencana tabungan pendidikan kepada semua siswa Primary School, serta dukungan untuk keluarga yang melakukan transisi ke distrik baru.
Nasib Staf Sekolah
Manajer senior strategi dan kemajuan di Primary School, Carson Cook, mengatakan staf dan pihaknya akan fokus pada tahun yang tersisa bersama siswa.
“Kami memiliki staf yang luar biasa dan fakta bahwa kami memiliki satu tahun lagi bersama keluarga kami (di sekolah), semakin menguatkan dan memotivasi kami untuk memberikan mereka tahun ajaran dan program terbaik yang kami bisa,” katanya.
“Tim kami sangat peduli terhadap anak-anak kami, keluarga kami, dan komunitas (lingkungan) ini,” imbuhnya.
Sementara itu, salah satu orang tua siswa, Emeline Vainikolo, menceritakan bahwa anaknya turut berbicara soal sekolahnya, dengan kata-kata yang didapat gurunya. Anaknya merupakan siswa yang duduk di bangku taman kanak-kanak di Primary School.
“‘Bu, orang yang memberikan uang ke sekolah kami tidak mau memberikannya lagi kepada kami,'” kata anak tersebut kepada ibunya, menurut The New York Times.
(faz/twu)